Waspada DBD Saat Musim Hujan

Waspada DBD Saat Musim Hujan

Tim detikHealth - detikJabar
Selasa, 12 Nov 2024 03:30 WIB
Ilustrasi nyamuk
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Memasuki musim hujan, masyarakat Indonesia diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit menular, termasuk demam berdarah dengue (DBD). Menanggapi tren ini, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menyampaikan berbagai upaya pencegahan yang perlu diperhatikan bersama.

Dilansir detikHealth, Tim Kerja Arbovirosis dari Dirjen P2P Kemenkes, Agus Handito, mengungkapkan jika kasus DBD masih menjadi perhatian serius. Upaya untuk memberantas sarang nyamuk (PSN) telah dilakukan secara masif, tetapi angka kasus terus fluktuatif setiap tahun.

Data terbaru dari Kemenkes menunjukkan bahwa hingga minggu ke-42 tahun 2024, tercatat 203.921 kasus DBD di 482 kabupaten/kota pada 36 provinsi, dengan jumlah kematian mencapai 1.210 di 258 kabupaten/kota di 32 provinsi. Untuk mengatasi ancaman ini, pemerintah terus menggalakkan vaksinasi DBD demi mencapai target Zero Dengue Death pada tahun 2030.

"Saat ini, prevalensi dengue di Indonesia menunjukkan tantangan yang serius. Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini, terutama terkait Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), kita masih melihat angka kasus yang fluktuatif setiap tahunnya," kata Agus dalam gelar wicara 'Lindungi Keluarga dari Ancaman DBD', Sabtu (9/11/2024).

Saat ini, sudah ada dua jenis vaksin dengue yang telah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin ini dapat digunakan melalui skema berbayar.

Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2004-2024, Prof Dr dr Soedjatmiko, SpA(K), mengungkapkan saat ini anak-anak di atas 5 tahun hingga orang dewasa usia 45 tahun bisa mendapatkan vaksinasi DBD. Tak terkecuali mereka yang sudah pernah terkena penyakit DBD.

"Seperti kita tahu, virus dengue itu ada 4 macam. Jadi, kalau seorang anak atau dewasa sudah sembuh dari virus dengue tetap perlu divaksinasi. Kita nggak tau nanti terinfeksi berikutnya oleh virus tipe yang mana, karena untuk periksanya itu susah dan mahal," jelas Prof Soedjatmiko.

"Pokoknya, walaupun sudah kena dengue tetap bersihkan sarang nyamuk dan imunisasi dilakukan dua kali. Walaupun sudah sakit atau baru sembuh sakit, jaraknya sekitar 3 bulan setelahnya, kita vaksin lagi dan tetap akan dapat dua kali," sambungnya.

Meski DBD dapat menyerang semua usia, data menunjukkan hampir separuh kematian akibat DBD terjadi pada anak-anak berusia 5 hingga 14 tahun. Dengan angka kasus pada anak-anak usia sekolah sekitar 400-800 kasus. Mengapa bisa terjadi?

Menurut Prof Soedjatmiko, ada dua alasan utama. Pertama, anak-anak di usia ini belum memiliki kekebalan tubuh yang cukup untuk melawan infeksi DBD.

"Kedua, anak-anak sering terpapar gigitan nyamuk di sekolah, yang biasanya terjadi di siang hari, saat mereka bermain atau berkumpul," katanya.

Prof Soedjatmiko mengungkapkan fogging atau penyemprotan insektisida sebenarnya masih menjadi salah satu cara untuk mengendalikan populasi nyamuk penyebab DBD. Namun, cara itu memiliki keterbatasan dalam pencegahan jangka panjang.

"Sementara kalau ada kasus (DBD) memang efektif supaya jangan menularkan. Tapi, untuk mencegah jangka panjang, fogging itu tidak begitu efektif," tutur Prof Soedjatmiko.

"Fogging itu mematikan nyamuk dewasa, tapi tidak dapat membasmi larva atau jentik-jentik yang ada di dalam air. Yang efektif adalah membunuh larvanya, supaya jangan jadi nyamuk dewasa," ujarnya.

Gejala awal DBD yang sering kali mirip dengan penyakit tifus atau influenza membuat diagnosis dini menjadi sulit. Demam tinggi, nyeri tubuh, dan kelelahan merupakan ciri khas DBD, namun memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis yang akurat.

"Kadang-kadang pada hari pertama hingga ketiga, dokter pun masih kesulitan membedakan DBD dengan penyakit lain. Jika hanya mengandalkan pengamatan visual saja, kadang bisa keliru," pungkasnya.


Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini. (iqk/iqk)



Hide Ads