Tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ponorogo meningkat saat musim hujan tiba. Hal inilah yang membuat sebagian masyarakat memilih untuk fogging mandiri.
Salah satunya di Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Ponorogo. Di sini warga memilih melakukan fogging mandiri. Lantaran, tercatat sudah ada 20 warganya yang terkena DB.
"Masih ada beberapa warga yang masih opname di rumah sakit. Sudah sepekan ini kita terus melakukan fogging keliling desa," tutur Sekretaris Desa Bancar, Nurcholis kepada wartawan, Sabtu (11/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurcholis menambahkan, fogging ini untuk memutus rantai penyebaran DBD lewat nyamuk Aides aygepti. Sudah seminggu lebih, pihaknya rutin melakukan fogging.
"Pasalnya sebagian besar warganya merasa resah karena takut jika tertular DB melalui gigitan nyamuk Aides aygepti," terang Nurcholis.
Sementara, di rumah sakit umum Muslimat, tercatat November 2024 lalu ada 47 pasien DB dan pada Desember 2024 meningkat menjadi 107 pasien DB.
"Untuk saat ini kasus DBD dari ruang dewasa dengan kapasitas bed 30 pasien, itu 30 persennya adalah DB, namun begitu tidak semuanya pasien DB berat, artinya DHF atau DF dengan penyerta lainnya, seperti dehidrasi," kata Kabid Pelayanan Medis RS Muslimat, dr Agitya Dwi.
Agitya menambahkan, tidak hanya pasien dewasa, pasien DBD anak-anak juga mendominasi ruang perawatan khusus anak-anak.
Tercatat, dari 15 bed pasien, 40 persen diisi pasien DB. Awal Januari 2025 ini ada 20 pasien DB dan 15 diantaranya menjalani perawatan.
"Kalau di bulan November ke Desember memang ada tren peningkatan hingga 100 persen," tandas Agitya.
Sementara, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Ponorogo, Andik Setyorini mengatakan, data di Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, pada bulan Januari 2025 baru tercatat 21 pasien DBD. Data itu meningkat jika dibandingkan Januari 2024 lalu hanya ada 8 kasus.
"Memang ada peningkatan, biasanya di bulan Januari, Februari, Maret ada peningkatan kasus DB, jumlahnya karena seiring musim biasanya memang tinggi di bulan-bulan itu," pungkas Andik.
(hil/iwd)