.webp)
Sekretaris Daerah (Sekda) Tabanan I Gede Susila akan melihat kajian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung, yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami gangguan operasional akibat beberapa alat beratnya rusak.
"Kami akan lihat kajian dari LH dulu. Kajiannya seperti apa," ujar Sekda Susila, yang dijumpai usai menghadiri acara di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (22/9/2022).
Menurutnya, jika memang kajian DLH memandang perlu adanya pengadaan alat berat, maka akan menjadi bahan untuk disampaikan ke pimpinan atau bupati nantinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah itu menjadi prioritas. Apalagi sekarang ini sudah ada Pergub Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, yang juga menjadi acuan," tegasnya.
Ia mengatakan, kajian DLH itu akan disaring lagi untuk menentukan apa saja langkah pemerintah yang akan ditetapkan sebagai prioritas. "Prioritasnya apa saja. Nanti akan dikaji bersama," pungkasnya.
Dalam beberapa waktu terakhir, proses pengangkutan sampah ke TPA Mandung sempat terhenti lantaran beberapa alat berat, seperti ekskavator dan buldozer, mengalami kerusakan secara bergantian.
Terhadap persoalan itu, DLH tengah mengkaji kemungkinan untuk mengusulkan pengadaan alat berat baru. Karena alat berat yang ada saat ini usianya rata-rata di atas sepuluh tahun. Namun pengadaan akan disesuaikan dengan kondisi anggaran daerah.
Selain itu, DLH juga mengkaji kemungkinan menutup operasional TPA dalam satu atau dua hari dalam satu bulan. Dengan demikian, alat berat yang ada bisa dioptimalkan untuk penataan sampah yang masuk ke TPA.
(irb/irb)
