Tingginya tagihan air PDAM dialami sejumlah warga Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali. I Wayan Adi Wirawan (42), warga setempat menyebut, tagihan melonjak hingga tiga kali lipat juga terjadi pada beberapa tetangganya. Bahkan ada yang menembus Rp 1 jutaan hanya untuk membayar rekening air.
"Dua bulan lalu (Juli), saya membayar air sampai 250 ribu. Padahal kalau normalnya saya membayar air Rp 85 ribu," kata Wirawan pada detikBali, Rabu (21/9/2022).
Wirawan mengaku geram, bersama beberapa warga lainnya dengan kondisi tagihan bulanan rekening air minum yang dikelola perumda Jembrana. Apalagi sampai saat ini, pihaknya masih membayar tagihan tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, Wirawan sempat protes ke petugas tagih. Selain dirinya banyak warga lainnya yang mengalami hal serupa. Bahkan ada yang membayar hingga Rp 1 juta dengan pemakaian sama.
"Tapi setelah diprotes, ternyata teman saya itu hanya bayar Rp 150 ribu saja. Artinya ada yang tidak beres dan ini tidak wajar sekali," ungkap bapak dua anak ini.
Selain itu, lanjut Wirawan, pengecekan oleh petugas lapangan Perumda Air Minum Tirta Amertha Jati Jembrana, selama ini justru tidak pernah ke lapangan. Petugas tersebut hanya menggunakan sistem foto. Saat dilakukan protes, baru kemudian pihak petugas melakukan pengecekan.
"Memang sesuai kilometer katanya, tapi dengan pembayaran yang seperti ini kan tidak masuk akal," tegasnya.
(hsa/hsa)