Serpihan tulang tengkorak manusia yang ditemukan oleh warga di pekarangan rumahnya di Dusun Sumbersari, Desa Melaya, Jembrana, akan segara dikubur di pemakaman umum. Polres Jembrana saat ini masih berkordinasi dengan Dinas Sosial Jembrana terkait penguburan tulang tengkorak tersebut.
"Rencana nanti kita mau limpahkan ke Dinas Sosial. Kita akan koordinasikan ke sana, karena itu (tulang tengkorak) sudah dari tahun lama," kata Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Muhammad Reza Pranata saat dikonfirmasi detikBali, Senin (5/9/2022).
Ia menjelaskan, serpihan tengkorak manusia yang ditemukan di pekarangan rumah warga Desa Melaya pada Jumat (26/8/2022) lalu, hingga kini masih belum menemukan hasil. Terlebih, pemilik rumah sudah mendiami tempat itu sejak 1998 dan tak ditemukan adanya data-data laporan kehilangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari keterangan seputaran saksi-saksi, itu pemiliknya tinggal sudah dari tahun 1998. Sebelumnya tanah itu milik orang Jawa. Data-data juga belum kita temukan, sudah cek data-data laporan kehilangan juga tidak ada," ucapnya.
Saat ini temuan tulang tengkorak tersebut masih dititip di kamar mayat RSU Negara. Ditanya apa ada kaitannya dengan peristiwa korban pembunuhan G30S, Reza menjawab hal itu belum bisa dipastikan.
"Nah itu dah belum kita bisa pastikan. Bisa jadi, bisa nggak," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga di Banjar Sumbersari, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, digegerkan penemuan serpihan tulang pada Jumat (26/8/2022) sore. Namun, warga baru melaporkan penemuan kerangka tersebut pada, Senin (29/8/2022).
Kerangka yang selanjutnya dipastikan merupakan tengkorak manusia itu ditemukan di rumah warga bernama Made Windra (66). Ketika itu, ia menggali tanah di pekarangan rumahnya atau tepat di sebelah timur bangunan dapur untuk membuat sumur.
Setelah dilaporkan ke petugas, temuan tengkorak tersebut langsung dibawa Tim Inafis Polres Jembrana untuk kemudian diidentifikasi di kamar mayat RSU Negara, Senin (29/8/2022). Adapun temuan yang diidentifikasi berupa tulang tengkorak dan tulang rahang bawah dengan 4 gigi masih menempel. Berikutnya sebagian tulang rahang atas dengan 5 gigi masih menempel dan tiga gigi lain terlepas atau terpisah.
"Jumlah serpihan tulang tulang kecilnya sebanyak 61 buah," kata Direktur RSU Negara Ni Putu Eka Indrawati, Senin (29/8/2022).
(iws/iws)