Sandiaga Uno Ngaku Dihubungi Banyak Parpol soal Capres 2024

Sandiaga Uno Ngaku Dihubungi Banyak Parpol soal Capres 2024

tim detikJatim - detikBali
Jumat, 02 Sep 2022 15:40 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengusulkan tambahan anggaran Kemenparekraf/Baparekraf tahun 2023 sebesar Rp4.186.990.000.000 dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Jakarta, (31/8/2022).
Sandiaga Uno. Foto: Kemenparekraf
Bali -

Sandiaga Uno mengaku dihubungi banyak partai politik (parpol) terkait kesiapannya maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Parpol yang menghubunginya disebut bukan hanya Partai Gerindra.

"Partai lain banyak yang menghubungi (selain Gerindra)," kata Sandiaga Uno, di Surabaya, Jumat (2/9/2022), dilansir dari detikJatim.

Meski dihubungi banyak parpol, Sandiaga Uno menegaskan dirinya kader Partai Gerindra. Ia juga mengungkap kedekatannya dengan Prabowo Subianto karena bertetangga dan sering interaksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ini salah satu kader Gerindra, yang karena bertetangga dengan Pak Prabowo, banyak sekali berinteraksi dengan beliau, jadi masukan-masukan ini untuk perbaikan ekonomi dan peningkatan, tentunya kanal aspirasi masyarakat ini harus disampaikan," tukasnya.

Sebelumnya, Sandiaga Uno disentil elite Partai Gerindra usai bertemu dengan pengurus PPP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ia dianggap bermanuver sendiri dan berambisi jadi presiden, padahal mayoritas kader Gerindra menghendaki Prabowo Subianto jadi Capres 2024.

ADVERTISEMENT

Menparekraf RI itu sendiri, saat ini memilih lebih fokus mendengar aspirasi masyarakat, khususnya para mahasiswa, pekerja kreatif, dan UMKM. "Tentunya sangat apresiasi, dan harapan itu harus disampaikan karena delapan tahun pembangunan yang sudah digagas Pak Jokowi harus dilanjutkan," jelasnya.

Sandiaga Uno kemudian mengatakan, pemerintah perlu terus turun ke masyarakat. Sebagai contoh, menjelaskan masalah penyesuaian ekonomi, seperti kabar kenaikan harga BBM yang berkembang di masyarakat.

"Kalau perlunya penyesuaian mengenai ekonomi, seperti penyesuaian realokasi BBM, ya harus disampaikan, agar pengertian masyarakat mengenai inflasi, mengenai beban, dan krisis ekonomi bisa dimengerti," tambahnya.




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads