2 Penyebab Bharada E Berani Keluar dari Skenario Sambo Bunuh Yoshua

2 Penyebab Bharada E Berani Keluar dari Skenario Sambo Bunuh Yoshua

Tim detikNews - detikBali
Jumat, 26 Agu 2022 13:30 WIB
Bharada Richard Eliezer, Bharada Eliezer, Bharada E
Bharada E. Foto: Rifkianto Nugroho
Denpasar -

Awal kasus penembakan Brigadir Yoshua alias Brigadir J mencuat ke publik, disebut Bharada E alias Bharada Eliezer menjadi pelaku pembunuhan. Namun akhirnya Bharada E mengungkap kesaksiannya hingga mematahkan alibi atau skenario penembakan yang dibuat Irjen Ferdy Sambo.

Berikut dua penyebab yang membuat Bharada E berani keluar dari skenario Sambo.

1. Polri Hadirkan Ortu Bharada E

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bharada E sempat disebut sebagai pahlawan oleh pengacara lamanya. Kabareskrim Komjen Agus Andrianto bicara soal Bharada E yang mengungkapkan fakta-fakta terkait kasus tewasnya Brigadir J.



Dia mengatakan penyidik Tim Khusus mengupayakan agar Bharada E mau memberi pengakuan terkait kasus tersebut. Agus mengatakan bahkan Tim Khusus mendatangkan orang tua dalam proses pemeriksaan Bharada E.

Kehadiran orang tua membuat Bharada E terbuka. Dia mengatakan keterbukaan Bharada E tak semata karena hadirnya pengacara baru yakni Deolipa dan Boerhanuddin.

"Bukan karena pengacara itu dia mengaku, karena apa yang dilakukan oleh penyidik, apa yang dilakukan oleh timsus menyampaikan kepada dia, kasih orang tuanya didatangkan, adalah upaya membuat dia untuk tergugah bahwa ancamannya cukup berat, jadi jangan tanggung sendiri," ucap Komjen Agus dalam jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (10/8/2022) malam.

"Sehingga dia secara sadar membuat pengakuan," tambahnya.

2. Janji SP3 Sambo ke Bharada E Tak Terealisasi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Sambo menjanjikan penghentian kasus (SP3) kematian Brigadir J. Namun, Bharada E akhirnya kecewa setelah ditetapkan sebagai tersangka.

"Ternyata pada saat itu Saudara Richard mendapatkan janji dari Saudara FS akan membantu melakukan atau memberikan SP3 terhadap kasus yang terjadi," ujar Jenderal Sigit dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022) kemarin.

Keterangan yang disampaikan Eliezer pun akhirnya mematahkan alibi atau skenario yang dibuat Sambo.

"Namun ternyata faktanya Richard tetap menjadi tersangka sehingga kemudian atas dasar tersebut Richard menyampaikan akan mengatakan atau memberikan keterangan secara jujur dan terbuka. Dan ini juga yang kemudian mengubah semua informasi awal dan keterangan yang diberikan pada saat itu," ucap Sigit.

Tak selang lama setelah ditetapkan sebagai tersangka, Eliezer pun meminta didampingi pengacara baru. Selain itu, dia juga menolak bertemu Ferdy Sambo.

"Richard minta disiapkan pengacara baru serta tidak mau dipertemukan dengan Saudara FS," katanya.

Kapolri lalu meminta timsus menghadapkan Eliezer secara langsung. Hal itu dimintanya usai Eliezer menyampaikan keterangan berbeda.

"Saat itu timsus melapor kepada saya dan saya minta untuk menghadapkan Saudara Richard secara langsung. Kita tanyakan kenapa yang bersangkutan mengubah," ujar dia.

Saat itu Eliezer mengaku melihat Yosua terkapar bersimbah darah. Jenderal Sigit mengatakan Eliezer melihat Sambo berdiri di depan jenazah Yosua dan menyerahkan senjata kepadanya.

"Saat itu Saudara Richard menyampaikan bahwa melihat almarhum Yosua terkapar bersimbah darah, Saudara FS berdiri di depan dan memegang senjata lalu diserahkan kepada Saudara Richard," ujarnya.

Sigit menyebutkan tim khusus (timsus) yang menangani kasus Sambo kemudian melapor kepadanya. Dia pun meminta timsus menghadapkan Eliezer secara langsung.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Buntut Kasus AKP Dadang, Polri Bakal Evaluasi Penggunaan Senpi"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads