Pengusaha Buleleng Sulap Labu Siam-Pepaya Jadi Abon Vegetarian

Pengusaha Buleleng Sulap Labu Siam-Pepaya Jadi Abon Vegetarian

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Jumat, 19 Agu 2022 23:45 WIB
Pemilik usaha oleh-oleh khas Buleleng, Ma Ira, yakni Made Liadi (45) ketika menunjukkan abon vegetarian labu siam with garlic dan abon vegetarian pepaya with garlic yang merupakan produk di tempatnya, Jumat (19/8/2022).
Pengusaha Buleleng, Pengusaha Buleleng, Made Liadi (45) ketika menunjukkan abon vegetarian labu siam with garlic dan abon vegetarian pepaya with garlic yang merupakan produk di tempatnya, Jumat (19/8/2022). Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali
Buleleng -

Pengusaha Buleleng, Made Liadi (45), menyulap labu siam yang sering dipandang sebelah mata menjadi bernilai ekonomis. Ia membuat abon vegetarian berbahan labu siam dan pepaya.

"Saya sering lihat di pasar, waktu lagi banyak-banyaknya labu siam itu harganya pasti murah sekali, tapi yang beli enggak banyak. Labu siam juga gampang busuk kalau tidak segera diolah dan kadang hanya dipakai untuk makanan ternak seperti sapi," ucap perempuan asal Pemaron, ketika ditemui di Desa Wisata Sudaji, Buleleng, Bali.

Ia sendiri sejak tahun 2018 telah memiliki usaha oleh-oleh khas Buleleng bernama Ma Ira dan bergerak dalam produksi abon ayam hingga ikan. Dengan bekal ilmu dan pengalaman yang dimiliki, ia menyulap labu siam menjadi abon vegetarian dengan campuran bawang putih dan berbagai bumbu rempah lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan labu siam saya olah jadi abon, tentunya nilai labu siam jadi bertambah dan lebih awet. Selain itu, saya juga pilih labu siam sebagai bahan baku karena mudah dicari dan bukan buah musiman. Sama seperti pepaya," ungkapnya.

Abon labu siam dan pepaya ini dibanderol dengan harga Rp 20.000 per 100 gram. Meskipun terbilang baru diproduksi dan dipasarkan sejak pandemi, tutur Made Liadi, kedua olahan abon tersebut telah memiliki cukup banyak penggemar.

"Lumayan tinggi peminat. Untuk abon labu siam dan pepaya kalau lagi ramai, dalam sebulan bisa terjual sampai 100 pcs, tapi kalau penjualan sedang biasa-biasa saja rata-rata 50 pcs per bulan. Itu belum abon yang lain juga. Lalu, untuk penjualannya kebanyakan ke luar Bali, ada Jakarta dan Sumatera," tutur Made Liadi, Jumat (19/8/2022).

Ke depannya, Made Liadi akan terus melakukan inovasi dalam memproduksi abon dengan beragam varian. Adapun jenis abon dalam waktu dekat ini yang akan dibuat, yakni abon nangka dan labu kuning.




(irb/irb)

Hide Ads