KONI Buleleng melakukan klarifikasi setelah keliru menetapkan juara dalam lomba Gerak Jalan Dewasa Putra 45 kilometer serangkaian HUT RI ke-77 di Kabupaten Buleleng. Koreksi perolehan nilai itu dilakukan setelah masyarakat menemukan adanya kesalahan penghitungan pada selebaran pengumuman juara yang ditempel di papan KONI Buleleng.
Ketua KONI Buleleng I Ketut Wiratmaja mengatakan kesalahan penghitungan tersebut terjadi murni karena human error. Adapun kronologis human error itu terjadi di pos ke-13 tepatnya di Pantai Lovina. Dimana saat itu juri keliru mengalikan nilai yang diraih oleh regu gerak jalan SMK Bali Mandara.
"Setelah ditempel pengumuman dan nilai masing-masing regu. Ditemukan salah hasil pengali, yang seharusnya 95X5 itu 475, tetapi juri menulisnya 425, sehingga ada selisih yang berpengaruh pada hasil keseluruhan," kata Ketua KONI Buleleng I Ketut Wiratmaja saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (17/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, setelah dilakukan koreksi terhadap perhitungan nilai total, terjadi pergeseran posisi antara juara I dengan juara II. Dimana semula Juara I diraih oleh SMAN 1 Singaraja diganti oleh SMKN Bali Mandara. Sedangkan juara II yang semula diraih oleh SMKN Bali Mandara bertukar posisi dengan SMAN 1 Singaraja.
Sementara untuk juara III hingga juara Harapan III tetap diisi oleh regu yang sama. Dengan rincian yakni Juara III Undiksha Singaraja, Harapan I SMKN 3 Singaraja, Harapan II SMAN 2 Singaraja dan Harapan III SMA Taruna Mandara.
"Dengan penyesuaian itu total nilai SMKN Bali Mandara yang semula 887,76 menjadi 888,26. Sedangkan SMAN 1 Singaraja total nilai 888,23. Sehingga ada selisih nilai 0,03 saja antara juara I dan II. Hal itu pun akhirnya menggeser posisi Juara I dan II dengan selisih total nilai sangat tipis," katanya
Wiratmaja menyebut hal ini merupakan wujud transparansi dari KONI Buleleng dalam hal penyelenggaraan lomba gerak jalan. Dimana pihaknya memutuskan untuk menetapkan juara dengan menggunakan perhitungan nilai terakhir.
"Kami sudah memutuskan tetap menggunakan perhitungan terakhir yakni SMKN Bali Mandara sebagai juara. Fakta ini merupakan transparansi kami. Kami tidak mungkin berbohong, untuk menutupi kebohongan kecil yang akan berdampak hal lebih besar," imbuhnya.
Wiratmaja pun mengaku telah menyambangi SMAN 1 Singaraja untuk menginformasikan koreksi nilai dari panitia lomba. Pihaknya pun sudah sempat bertemu dengan Kepala Sekolah, guru pembina dan siswa yang ikut menjadi peserta gerak jalan.
"Kami tentu juga menjaga perasaan mereka (SMAN 1 Singaraja) yang pasti kecewa dengan hal ini. Tetapi inilah kejujuran yang harus kami sampaikan. Kami dengan segenap kerendahan hati memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Buleleng atas ketidaknyamanan ini," katanya.
Ke depannya untuk mengantisipasi hal serupa terulang kembali, KONI Buleleng berencana akan menyelenggarakan lokakarya khusus untuk teknis dan SDM yang akan dilibatkan dalam lomba gerak jalan sebagai ajang tahunan. Juri yang dilibatkan pun ke depannya diwajibkan harus memiliki sertifikat, sebelum dinyatakan layak menjadi juri. Selain itu juga akan mempertimbangkan penghitungan cepat melalui aplikasi online, yang tahun ini belum bisa terwujud karena masih keterbatasan SDM.
(kws/kws)