Dia adalah Rizal Hidayat (21). Memanfaatkan momen menjelang perayaan hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang, Rizal rela berjualan bendera merah putih di pinggiran Bypass Ir Soekarno Tabanan.
Mengabaikan rasa malu, bersama para pedagang lainnya, Rizal mencoba mengais rezeki dari penjualan bendera di jalur transnasional tersebut.
Sudah hampir sekepan, pemuda dari Kampung Sindu, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem ini menggelar bendera Merah Putih dengan berbagai ukuran dan model.
"Sudah dari 25 Juli 2022 kemarin. Mungkin sampai selesai 17 Agustusan," kata Rizal saat dijumpai di pinggir Bypass Ir Soekarno, Kecamatan Kediri, Tabanan, Senin (1/8/2022).
Rizal Hidayat bahkan sampai menyewa kos untuk jangka waktu sebul agar hemat waktu dan tenaga.
"Lumayan capek kalau PP (pulang pergi) dari Karangasem ke sini (Tabanan). Jadi sewa kos Rp 500 ribu. Sebulanan saja," tutur Rizal.
Rizal Hidayat mengaku, hasil penjualan bendera akan dipakai untuk membayar UKT atau Uang Kuliah Tunggal.
Kebetulan ia merupakan mahasiswa semester tujuh di Fakultaa Dakwah, Program Studi Manajemen Dakwah, di Universitas Islam Negeri Kyai Haji Ahmad Sidiq, Jember, Jawa Timur.
"Sekalian tambah-tambah uang jajan juga. Lumayan buat isi waktu libur semestaran," tambah Rizal.
Ia mengaku bukan sekali ini saja menjual bendera. Aktivitas musiman itu ia lakukan sejak lima tahun lalu atau sekitar 2017 lalu.
"Kemarin itu masih pikir-pikir. Kalender akademik libur apa nggak. Tapi dapat info katanya masih libur di Agustus. Alhamdulillah bisa jualan," kata Rizal.
Anak sulung dari tiga bersaudara ini memperoleh bendera untuk dijual dari pamannya yang kebetulan bekerja sebagai tukang jahit.
Harga bendera yang ia jual juga bervariasi. Tergantung ukuran dan modelnya. Untuk harga bendera ukuran kecil berkisar Rp 5 ribu sampai Rp 45 ribu.
Ukuran yang lebih besar seperti 100 x 150 sentimeter ia lepas dengan harga Rp 100 ribu. Sementara yang lebih besar lagi, ukuran 2 x 3 meter dibanderol Rp 200 ribu.
"Ada yang besar. Tapi tidak saya pajang karena kegedean. Ada juga yang ukurannya tiga puluh sentimeter kali lima meter, itu Rp 100 ribu. Yang empat puluh sentimeter kali lima meter, harganya Rp 125 ribu," ujar Rizal merinci harga dagangannya.
Dalam sehari, hasil penjualan yang ia peroleh tidak menentu. Ada di kisaran Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu.
"Anggap selama 22 hari saya jualan, kotornya mungkin bisa Rp 4 sampai Rp 6 jutaan. Itu dari pengalaman tahun-tahun kemarin. Hasilnya nanti saya setor ke paman saya. Biasanya bagi dua," imbuh Rizal.
Menurut Rizal, hasil penjualan bendera Merah Putih dari tahun ke tahun, cenderung di kisaran nominal tersebut. Bahkan seingatnya, penjualan bendera tidak terpengaruh efek pandemi COVID-19.
"Sepertinya tidak terpengaruh. Tahun lalu itu saya kepikiran begitu (kena pengaruh). Akan kurang yang beli. Tapi ada saja yang cari bendera. Kalau tidak kantor atau toko-toko, ya pribadi-pribadi buat dipasang di depan rumah," tukas Rizal.
(dpra/dpra)