Cok Ace Tanggapi Kebijakan Pemeriksaan Tas Turis Australia dari Bali

Cok Ace Tanggapi Kebijakan Pemeriksaan Tas Turis Australia dari Bali

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Jumat, 29 Jul 2022 16:41 WIB
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati ketika ditemui detikBali di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana di Jalan P.B Sudirman, Denpasar, Bali, Jumat (29/7/2022).
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati ketika ditemui detikBali di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana di Jalan P.B Sudirman, Denpasar, Bali, Jumat (29/7/2022). Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali
Denpasar -

Menteri Pertanian negara bagian New South Wales (NSW) dengan ibu kota Sydney menyerukan pemeriksaan tas turis Australia yang kembali dari Bali, sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengaku menghormati kebijakan internal negara tersebut. Menurutnya, hal tersebut wajar dilakukan Australia, mengingat Australia sejak lama telah menjadi salah satu negara penghasil daging sapi terbesar.

"Jadi, kita hormati kebijakannya, Astungkare di Bali juga ada kebijakan dan upaya-upaya pencegahan dari pemerintah, seperti menyiapkan keset disinfektan untuk mengantisipasi wabah," ungkapnya ketika ditemui detikBali di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana di Jalan P.B Sudirman, Denpasar, Jumat (29/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karpet disinfektan untuk penanggulangan penyebaran PMK telah dipasang di empat titik area Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, sejak tanggal 15 Juli 2022. Diantaranya di pintu keluar Terminal Kedatangan Internasional, lantai dua area Terminal Kedatangan Domestik, dan dua titik pintu masuk area Terminal Kedatangan Domestik.

Kata Cok Ace, untuk meyakinkan Australia bahwa Bali aman dari PMK, pihaknya saat ini tengah memberikan verifikasi kepada pemerintah di Australia, antara lain melalui pengkategorian wilayah-wilayah zona merah atau yang terkena PMK. Serta melakukan upaya-upaya memusnahkan sapi yang terkena wabah dan menggencarkan vaksinasi.

"Kebijakan dari Pemerintah Australia ini kita harapkan tidak akan memengaruhi kunjungan wisatawan Australia ke Bali, apalagi selama ini Australia adalah pasar wisatawan terbesar di Bali," ucap pria yang juga menjabat Ketua Badan Pimpinan Pusat (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali.




(irb/iws)

Hide Ads