Sejumlah pedagang Pasar Seni Kuta telah menempati lahan relokasi di Pantai Kuta, tepatnya di dekat Hotel Bali Anggrek Murni, Kuta, Kabupaten Badung per Senin (25/7/2022). Mereka dijanjikan Pemkab Badung berjualan di lahan relokasi hanya sekitar 6 bulan selama proses penataan fisik Pantai Samigita (Seminyak, Legian dan Kuta) berlangsung.
Sebanyak 138 los disediakan pihak baga utsaha padruwen desa adat (Bupda) Desa Adat Kuta untuk mengakomodir sejumlah pedagang tersebut. Los terbuat dari bangunan semi permanen seperti tenda beratapkan terpal plastik dari dukungan para sponsor.
Pantauan detikBali Selasa (28/7/2202), baru belasan pedagang yang telah menempati pasar relokasi baru dari 138 los yang disiapkan. Ada yang tengah bersiap-siap menata dagangannya, ada yang sudah siap lantaran mengaku sejak pukul 06.00 Wita sudah membawa barang dagangan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pedagang baju Nyoman Ariani yang merupakan pedagang asli Banjar Mertajati, Kuta, mengaku sejak pukul 06.00 Wita sudah mulai menata barang dagangannya. Ia mengaku berjualan hingga pukul 19.00 Wita lantaran di lokasi belum ada lampu.
"Saya sejak Senin kemarin sudah pindah. Kalau kita di sini kan untuk sementara 6 bulan saja. Setelah pasar seni yang lama selesai kita dijanjikan kembali lagi ke sana," katanya saat ditemui detikBali Selasa (28/7/2022).
Meski demikian, menurutnya lokasi pasar relokasi ini belum representatif lantaran belum rampung. Selain itu, katanya pasar cenderung sepi karena belum banyak yang mengetahuinya.
Untuk dapat berjualan di lokasi baru menurutnya tidak membayar biaya yang besar dan hanya membayar uang keamanan saja sebesar Rp 5000.
"Ya ramai nggak ramai kanggoin (maklumin) di sinilah. Mana tau kalau promosinya bagus bakalan ramai. Saya nggak tau mau netap di sini lama apa tidak masih melihat juga," ucapnya.
Meski masih sepi katanya, beberapa bule atau wisatawan asing sering berkeliaran di sekitar pasar relokasi yang baru ia tempati. Meski tidak berbelanja kehadiran mereka cukup membuat hati Nyoman gembira.
Sementara itu, pihak Tjs. Bianglala KSO selaku pelaksana proyek mengatakan, untuk relokasi secara tempat sudah selesai. Karena itu pihaknya menyelesaikan jalan akses yang di sisi utara sesuai permintaan.
"Untuk akses yang lain paralel termasuk jalan sisi selatan. Makanya per hari Senin pedagang yang di eks pasar seni sudah berjualan di sana," ungkap Sang Putu Arsna selaku Pelaksana proyek penataan Pantai Samigita dari Tjs. Bianglala KSO saat dihubungi detikBali Selasa (28/7/2022).
Masih Sepi Pedagang
Bendesa Desa Adat Kuta I Wayan Wasista mengatakan, dari 138 stan di lahan relokasi eks Pasar Seni Kuta, baru terisi 15 pedagang karena hari ini banyak orang Bali yang melangsungkan upacara. Sebanyak 138 stan tersebut merupakan pedagang Pasar Seni Kuta yang mendaftar relokasi.
"Jadi 138 stan itu merupakan pedagang yang sudah mendaftar dan memang Senin (25/7/2022), sudah boleh menempati, mereka yang daftar saja kami siapkan. Sebenarnya pedagang pasarseni itu 204, yang mau menempati itu 168, tapi yang mau pindah 138 saja di situ, sisanya kemungkinan sudah ada tempat lain," ujarnya kepada detikBali, dihubungi Selasa (28/7/2022).
"Kenapa masih sepi pedagang? Sekarang kan banyak orang mantenan, orang ngaben, itu juga penyebabnya, ada juga yang mungkin melihat ramai gak di situ, banyak faktor lah," imbuh dia.
Rencananya akhir tahun, tepatnya tanggal 26 Desember 2022 mendatang, sudah terjadi penyerahan bangunan Pasar Seni Kuta yang baru dari proyek kepada Desa Adat Kuta, katanya.
Setiap pedagang yang hendak buka, memang dibebankan biaya Rp5000/hari untuk meringankan beban desa. Ia pun berharap bus, kendaraan travel dapat mengarahkan para wisatawan yang datang, baik lokal maupun asing untuk berbelanja di lahan relokasi tersebut.
"Ya kami harapkan mereka bisa drop tamu di sana, seperti travel, komuter, ya supaya apa ya, supaya belanja di sana, kan murah, namanya juga pasar seni," tukas dia.
(nor/nor)