.webp)
Perbekel Desa Wisma Kerta, I Wayan Suyasa (48) saat dikonfirmasi mengatakan bahwa sebenarnya pohon tersebut sudah sejak lama ia minta agar ditebang oleh pemiliknya karena ukurannya sangat besar dan tinggi. Apalagi berada di pinggir jalan tanjakan sehingga rawan untuk tumbang saat terjadi angin kencang. Namun, baru hari ini dilakukan penebangan karena medannya yang sulit dan tidak ada yang berani menebangnya sebelumnya.
"Sebenarnya saat akan di tebang sudah ada yang jaga tapi ibu kandung korban Ni Ketut S (35) berhenti terlalu ke depan dan saat itu korban sedang di bonceng di belakang," kata Suyasa saat dikonfirmasi Senin (25/7/2022) malam.
 Pohon albasia yang menimpa bocah usia 5 tahun di Sidemen Karangasem Foto: ist |
Di saat yang bersamaan pohon yang ditebang tersebut jatuh tidak sesuai harapan karena justru jatuh ke areal jalan. Lebih naasnya lagi salah satu ranting pohon mengenai korban dan ibunya hingga membuat korban mengalami luka serius di bagian kepala sedangkan ibunya hanya mengalami luka lecet.
"Sebenarnya pohon tersebut sudah ditarik ke arah yang berlawanan tapi karena ukuran pohon terlalu besar akhirnya yang menarik pohon tersebut tidak kuat sehingga terjatuh ke areal jalan," kata Suyasa.
Melihat kejadian tersebut, beberapa orang warga yang ada di lokasi kejadian langsung menolong korban dan langsung dilarikan ke RSUD Klungkung untuk mendapatkan pertolongan dengan cepat. Tapi sayang setelah sempat mendapat perawatan korban dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, terkait dengan kejadian tersebut enam orang yang ikut penebang pohon yang berasal dari Jawa langsung digiring ke Polsek Sidemen untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Untuk saat ini ke enam orang penebang pohon yang membuat satu orang warga menjadi korban tersebut masih kita introgasi untuk dimintai keterangan lebih lanjut di Polsek Sidemen terkait peristiwa tersebut," kata Kapolsek Sidemen AKP I Wayan Gede Mudana.
(nor/nor)
