KRI Tongkol-813 Evakuasi Awak Kapal Militer Australia yang Sakit

KRI Tongkol-813 Evakuasi Awak Kapal Militer Australia yang Sakit

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Jumat, 15 Jul 2022 14:39 WIB
Proses evakuasi awak kapal perang angkatan laut Australia atau Royal Australian Navy, Lt Cdr. Mohommed Zeed yang terkena penyakit jantung ketika bertugas.
Proses evakuasi awak kapal perang angkatan laut Australia atau Royal Australian Navy, Lt Cdr. Mohommed Zeed yang terkena penyakit jantung ketika bertugas. (Foto: Dok. Dispen Koarmada II TNI AL)
Denpasar -

KRI Tongkol-813 mengevakuasi seorang awak kapal HMAS Merville dari angkatan laut Australia atau Royal Australian Navy bernama Lt Cdr. Mohommed Zeed yang terkena penyakit jantung ketika bertugas. Evakuasi dilakukan pada Kamis (14/7/2022) dan awak kapal HMAS Merville dibawa ke Bali.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada (Koarmada) II TNI Angkatan Laut Letkol Laut (P) Asep Aryansyah mengatakan, kapal HMAS Merville awalnya sedang berada di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) yakni pada selatan perairan Bali. Saat itu, satu awak kapal mengalami sakit jantung.

"Kapal itu kan posisinya kan mungkin di ZEEI, bukan ke Indonesia dia, kan bebas itu hak lintas damai. Nah kemudian dia satu krunya, dia itu kambuh sakit jantungnya, kemudian dia ngirim surat ke Angkatan Laut," kata Asep Aryansyah dalam sambungan telepon kepada detikBali, Jumat (15/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Asep Aryansyah, pengiriman surat bantuan sebenarnya bukan hanya ke TNI AL, tetapi juga kepada Badan Search and Sercue (SAR) Nasional. Hal itu dilakukan sesuai aturan internasional.

"Memang aturan internasional begitu. Kemudian dari atase lautnya Bali menginfokan ke Angkatan Laut, otomatis karena itu wilayahnya di sekitaran yang terdekat itu Bali. Daripada ke Darwin kan lebih dekat ke Bali karena butuh penanganan segera," terangnya.

ADVERTISEMENT

Asep Aryansyah menuturkan, Markas Besar TNI AL (Mabesal) awalnya mendapatkan informasi kebutuhan penanganan awak kapal HMAS Merville yang terkena penyakit jantung. Permintaan bantuan itu berasal dari Atase Laut Australia Captain Rodney Griffiths.

Asisten Operasi Kasal Laksamana Muda Dadi Hartanto menginformasikan hal tersebut kepada Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda Tolhas Sininta Nauli Basana Hutabarat.

Pangkoarmada II lalu memerintahkan Asisten Operasi Pangkoarmada II Kolonel Laut (P) Tunggul. Tunggul selanjutnya melaksanakan koordinasi dengan Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Koarmada II Laksamana Pertama I Gung Putu Alit Jaya.

Menurut Asep Aryansyah, koordinasi dilakukan untuk menggerakkan KRI Tongkol-813 dari Mataram menuju ke lokasi kapal HMAS Merville. Selain itu juga menugaskan pihak Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar untuk menyiapkan fasilitas sandar dan bantuan medis di darat.

Saat itu, kapal HMAS Merville berada di posisi 70 nautical mile selatan Benoa. KRI Tongkol-813 kemudian digerakkan menuju ke sana, sebab HMAS Merville tidak bisa masuk ke teritorial perairan Indonesia tanpa adanya izin masuk.

"Ini kan bisa langsung sebenarnya, tapi kan dia nggak boleh aturannya. Dia masuk ke teritorial kita tanpa permisi itu kan tidak boleh. Nah, makanya KRI Tongkol ke sana, dijemput satu orang pasien itu bersama dokter dibawa ke Bali ke Dermaga Benoa," tuturnya.

Saat proses evakuasi, KRI Tongkol-813 menjalin komunikasi dengan kapal HMAS Merville. Tiba di lokasi, KRI Tongkol-813 kemudian menurunkan sekoci untuk menggeser awak kapal yang sakit dan seorang dokter kapal Lt CDR Marc Dantol menuju ke Benoa.

Tiba di Pelabuhan Benoa, KRI Tongkol-813 kemudian melakukan debarkasi terhadap awak kapal HMAS Merville dan satu dokter tersebut. Debarkasi juga dilakukan oleh Lanal Denpasar didampingi oleh Atase Laut Australia.

Usai didebarkasi, awak kapal HMAS Merville itu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Siloam untuk dilakukan penanganan medis. Ia dibawa ke RS Siloam menggunakan ambulans. Asep menyebut bahwa awak kapal HMAS Merville kini kondisinya sudah membaik selepas mendapatkan perawatan di RS Siloam.

"Sudah membaik. Iyaa masih di sana (RS Siloam)," tutur Asep Aryansyah.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads