Kapal tongkang yang terdampar di Perairan Tanah Ampo mulai mengganggu aktivitas nelayan setempat. Begitu juga warga yang ada di pesisir pantai Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem mulai resah dengan adanya kapal tongkang beserta tugboat-nya yang terdampar di lokasi tersebut.
Karena selain membuat rumah penduduk yang berada tepat di depan kapal tongkang terkikis, juga membuat beberapa nelayan kesulitan untuk melaut terutama yang berada dekat dengan kapal yang terdampar karena harus memindahkan perahunya ke tempat yang lain agar bisa melaut.
I Komang Gelgel (50) salah seorang warga yang tinggal di pesisir pantai Tanah Ampo mengaku bahwa bagian belakang rumahnya sudah mulai terkikis air laut akibat adanya kapal tongkang yang terdampar tepat di dekat rumahnya yang jaraknya sekitar 10 meter. Apalagi saat ini gelombang sedang tinggi sehingga rumahnya menjadi semakin terkikis air laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika dalam lima hari ke depan kapal yang terdampar tersebut masih belum bisa dievakuasi dan gelombang masih tinggi mungkin rumah saya akan hancur karena tergerus air laut, padahal ini merupakan rumah satu-satunya milik saya kalau hancur siapa yang akan bertanggung jawab," kata Gelgel saat ditemui di rumahnya di pesisir pantai Tanah Ampo Rabu (13/7/2022).
Gelgel juga mengatakan bahwa gelombang air laut di pantai Tanah Ampo memang sedang tinggi saat ini, tapi dari pengalaman sebelumnya sebelumnya tidak pernah sampai membuat pasir yang ada di belakang rumahnya terkikis.
Ia memperkirakan akibat adanya kapal tongkang yang terdampar tepat di dekat rumahnya sehingga air menjadi lebih deras dari samping dan menarik pasir yang ada di belakang rumahnya sedangkan di tempat yang tidak ada kapalnya tidak ada yang terkikis.
"Saya sudah melapor ke Kadus dan juga Perbekel terkait dengan hal ini dan semoga saja proses evakuasi bisa dilakukan secepatnya sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih serius ke depannya," kata Gelgel.
Hal senada juga dikatakan oleh I Wayan Merta Dauh (43) yang juga mengaku bahwa kapal tongkang yang terdampar tersebut sangat mengganggu aktivitas para nelayan yang ada di pesisir pantai Tanah Ampo terutama yang posisi perahunya berada tepat di dekat kapal tongkang yang terdampar tersebut.
"Tadi saya baru saja pindahkan perahu ke tempat lain karena air lumayan tinggi takutnya perahu saya ikut terbawa arus. Selain itu, untuk melaut dari sini lumayan susah karena kapalnya lumayan besar," kata Merta Dauh.
Sementara itu, Perbekel Desa Ulakan I Ketut Sumendra juga berharap agar kapal tongkang beserta tugboat-nya dapat segera dievakuasi karena sudah sangat mengganggu aktivitas nelayan dan juga merusak beberapa pemukiman penduduk yang ada di pesisir pantai Tanah Ampo.
"Kalau tidak segera dievakuasi saya khawatir akan membawa dampak yang lebih parah terutama terhadap pemukiman penduduk, saya takut akan semakin tergerus jadi saya sangat berharap kedua kapal tersebut secepatnya dapat dievakuasi," kata Sumendra.
(kws/kws)