Proses evakuasi kapal tongkang yang terdampar di perairan Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, hingga saat ini belum berhasil dilakukan. Kondisi gelombang tinggi serta angin kencang menyebabkan tali yang digunakan untuk menarik kapal tongkang tersebut putus.
Kapten kapal Nasyon Leki (36) mengatakan evakuasi dilakukan dengan menarik kapal menggunakan tug boat milik Pertamina. Tiga kali ditarik menggunakan tali tetap gagal.
"Tadi sudah tiga kali coba ditarik tapi tidak berhasil karena talinya putus. Kemungkinan karena talinya juga sudah lama jadi tidak kuat menarik beban," kata Nasyon Leki saat ditemui di lokasi, Banjar Tanah Ampo, Desa Ulakan, Rabu (13/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, jika proses evakuasi hari ini belum berhasil, pihaknya akan menerjunkan alat berat berupa excavator. Teknisnya, excavator tersebut akan mengeruk pasir yang ada di samping kapal dan mendorongnya ke lautan kemudian baru ditarik oleh tugboat milik Pertamina.
"Semoga dengan cara itu proses evakuasi nantinya akan bisa dilakukan, tapi untuk sementara kita upayakan melakukan penarikan dengan tali yang ditarik oleh tugboat milik Pertamina tapi mungkin perlu tali yang lebih baru supaya tidak gampang putus," kata Nasyon Leki.
Sementara itu, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai Ni Putu Eka Suyasmin yang juga datang ke lokasi terdamparnya kapal membenarkan bahwa proses evakuasi terkendala karena faktor alam. Ia berharap, kapal tongkang yang terdampar itu segera bisa dievakuasi.
"Kita sudah berupaya yang terbaik, mudah-mudahan kedua kapal ini secepatnya dapat dievakuasi," kata Suyasmin.
Diberitakan sebelumnya, kapal tongkang yang terdampar itu membawa 8 orang ABK pada Senin (11/7/2022) malam. Setelah terdampar, seluruh ABK tinggal di salah satu rumah penduduk di Tanah Ampo.
(iws/iws)