Ketua Ikatan Dokter Indoneaia (IDI) Cabang Denpasar, dr. Ketut Widiyasa (44) menyebut penularan wabah PMK terhadap manusia relatif kecil.
"Dokter-dokter hewan pun menyebutkan bahwa penularannya dari hewan ke manusia itu kecil," kata dr. Ketut Widiyasa, MPH., kepada detikBali, Senin (4/7/2022).
Ia menyarankan beberapa hal yang dapat dilakukan agar masyarakat nyaman dan aman saat menikmati daging sapi. Satu di antaranya adalah memastikan hewan yang disembelih atau dipotong dalam kondisi sehat. Selain itu, proses penyembelihan juga harus tepat dan bersih.
"Kalau memang ragu serahkan kepada rumah pemotongan hewan saja. Usahakan penyembelihan harus benar-benar mengikuti kaidah yang benar, bersih dan sehat," terangnya.
Selain proses penyembelihan, masyarakat diimbau untuk dapat mengolah daging sapi dengan baik. Sebab, ada beberapa organ sapi yang berpotensi memiliki virus dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi seperti jeroan, mulut, dan kaki.
"Daging dan susu sapi juga harus benar-benar diolah dengan baik dan tepat, ada atau pun tidak adanya wabah PMK. Kalau memang diolah dengan baik tentunya ketahanan pangan akan bagus," kata dr Widiyasa.
Menurutnya, pengolahan makanan yang baik dan benar dapat menghindarkan masyarakat dari berbagai penyakit seperti diare yang disebabkan oleh bakteri.
Sebelumnya, sebanyak 63 kasus PMK menjangkiti ternak sapi di tiga kabupaten di Bali, yakni Kabupaten Gianyar, Buleleng, dan Karangasem per Minggu (3/7/2022). Jumlah tersebut bisa saja bertambah lantaran masih ada hasil pemeriksaan laboratorium yang belum keluar. Dampak dari hal tersebut, pengiriman ternak khususnya sapi ke luar pulau distop sementara dan penutupan pengiriman sapi Bali ke luar pulau dilakukan mulai Sabtu (2/7/2022).
(iws/iws)