Tak Ada Pasokan dari Luar, Distan Buleleng Heran 21 Sapi Kena PMK

Tak Ada Pasokan dari Luar, Distan Buleleng Heran 21 Sapi Kena PMK

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Minggu, 03 Jul 2022 15:38 WIB
Penjual tengah merawat sapi yang akan dijual di Pasar Hewan Beringkit, Mengwi, kabupaten Badung jelang Idul Adha, Minggu (3/7/2022)
Penjual merawat sapi yang akan dijual di Pasar Hewan Beringkit, Mengwi, Badung, Bali, Minggu (3/7/2022). Foto: Triwidiyanti
Buleleng -

Dinas Pertanian (Distan) Buleleng mengaku bingung karena ditemukan 21 sapi terjangkit PMK di wilayahnya. Pasalnya, sebelumnya Buleleng sudah menghentikan pasokan sapi dari luar daerah.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan I Made Suparma membenarkan sebanyak 21 sapi di Buleleng kena virus PMK. Adapun 21 ternak terjangkit PMK itu tersebar di tiga desa, yakni Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Desa Pengulon dan Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak.

"Iya benar, jumlahnya 21 ekor, tapi kami masih menunggu informasi dari petugas di kecamatan," kata I Made Suparma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternak sapi yang terjangkit PMK, ungkap Suparma, merupakan milik peternak lokal. Ia pun heran bagaimana sapi-sapi itu bisa terjangkit PMK. Karena menurutnya, tidak mungkin peternak membeli sapi dari luar Bali secara mendadak. Apalagi pihaknya telah menutup akses pengiriman sapi dari luar sejak mewabahnya virus PMK ini.

Untuk itu, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan penyebab pasti virus PMK yang menyerang ternak warga lokal di tiga desa itu. "Kami masih bingung, soalnya kan dari kemarin kami enggak ada pemasukan sapi ke Bali, dan sebelumnya belum pernah mendatangkan sapi dari luar Bali," katanya.

Selain melakukan pendataan ke kecamatan, kata Suparma, ternak sapi terjangkit virus PMK akan diberikan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pihaknya juga akan melakukan penyemprotan cairan pembunuh virus atau disinfektan di kandang sapi yang terjangkit virus tersebut.

"Untuk pentunjuk lebih lanjut dari pusat, kami akan berikan disinfektan/biosekuriti karena PMK adalah penyakit baru, jadi dinas belum berani melakukan tindakan lebih jauh," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 63 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang ternak sapi ditemukan di tiga kabupaten di Bali. Ketiga kabupaten tersebut Gianyar, Buleleng, dan Karangasem.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada mengatakan, timnya akan turun ke lapangan guna melakukan pemusnahan. Pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan dinas terkait setempat dan pemilik ternak.




(irb/irb)

Hide Ads