Kisah Jan Koum, Pernah DO dari Kampus hingga Jadi Pendiri Whatsapp

Kisah Jan Koum, Pernah DO dari Kampus hingga Jadi Pendiri Whatsapp

Tim detikFinance - detikBali
Selasa, 28 Jun 2022 09:26 WIB
Jan Koum
Foto: Jan Koum (Reuters)
Jakarta -

WhatsApp kini menjadi salah satu aplikasi pesan instan yang paling populer di dunia. Pendirinya adalah Jan Koum yang mulai membangun WhatsApp pada 2009 lalu.

Koum bukanlah orang yang berhasil mengantongi ijazah pendidikan tinggi. Dia ternyata pernah tak lulus dari bangku kuliah dan di-DO (drop out).

Ia dilahirkan dan dibesarkan di sebuah desa kecil di luar Kiev, Ukraina, ayahnya merupakan manajer konstruksi yang membangun rumah sakit dan sekolah, sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keadaan di Ukraina saat itu sedang dilanda gejolak politik. Hidup di tengah konflik tidak mudah bagi keluarga mereka, apalagi mereka adalah keturunan Yahudi. Bahkan, orang tua Koum sangat jarang menggunakan telepon karena khawatir disadap.

Kemudian saat Koum berusia 16 tahun, mereka melarikan diri ke Amerika Serikat (AS) dan mereka menempati satu apartemen kecil berisi dua kamar hasil bantuan dari pemerintah setempat. Sementara ayahnya tak berhasil pindah ke AS.

ADVERTISEMENT

Ibunya bekerja sebagai pengasuh bayi dan Koum bekerja sebagai penyapu lantai toko kelontong untuk membantu memenuhi kebutuhan. Ketika ibunya didiagnosis mengidap kanker, mereka hidup dari tunjangan cacatnya.

Untungnya Koum cukup fasih berbahasa Inggris, sehingga mempermudah dirinya untuk sekolah di AS. Tapi Koum merasa tak bisa berbaur dengan teman-temannya di AS.

Seiring berjalannya waktu keadaan sudah berbalik, Koum kini menduduki peringkat orang terkaya di dunia nomor 206 dengan total harta US$ 9,7 miliar atau setara dengan Rp 144,5 triliun (asumsi kurs Rp 14.900).

Saat didirikan bersama sahabatnya, WhatsApp awalnya hanya menyasar pengguna iPhone. Kemudian WhatsApp sukses menjadi aplikasi yang paling disukai oleh masyarakat dunia.

Pada 2014, dia menjual WhatsApp sebesar US$ 22 miliar secara tunai ke Facebook. Empat tahun kemudian Koum mengundurkan diri dari posisi CEO dan dia juga memutuskan untuk meninggalkan Facebook.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads