Polisi menetapkan kesimpulan sementara penyebab tabrakan beruntun di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, akibat rem blong. Selain itu, dari pemeriksaan saksi, diperoleh keterangan adanya bau terbakar sesaat sebelum tabrakan beruntun terjadi.
"Sempat ada bau sesaat sebelum kejadian. Kurang lebih lima menit," ungkap Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Senin (20/6/2022).
Ia menjelaskan, salah satu siswa yang diminta keterangannya sempat mencium aroma terbakar saat bus melewati Pasar Baturiti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum tahu itu bau apa. Rem atau apa. Karena siswa tidak mengerti ini bau apa," sambungnya.
Berdasarkan pengakuan sopir, sebelum tabrakan terjadi, kondisi rem bus pariwisata yang mengangkut 45 orang siswa dan beberapa guru SMP Labschool 2 UNESA, Surabaya, saat melalui beberapa turunan setelah Bedugul masih berfungsi. Namun saat melintasi Pasar Baturiti mulai terasa ada yang tidak beres.
Polisi mengambil kesimpulan sementara mengenai penyebab tabrakan beruntun di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, pada Sabtu (18/6/2022) akibat rem blong.
"Diduga kuat disebabkan oleh rem blong," kata Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Senin (20/6/2022).
Ia menjelaskan, dugaan itu bukan hanya berdasarkan pengakuan Agus Supriyanto, sopir bus pariwisata yang kini ditetapkan sebagai tersangka dalam tabrakan beruntun tersebut.
"Bukan pengakuan tersangka saja. Termasuk guru dan murid yang duduk persis di belakang sopir," imbuh Ranefli.
Meski demikian, dugaan sementara penyebab tabrakan beruntun ini masih akan dipastikan lagi dengan meminta keterangan ahli dari pabrikan bus itu sendiri serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Semua rem sudah digunakan," jelasnya.
Pemeriksaan para saksi-saksi juga masih akan dilakukan. Sejauh ini keterangan baru dikumpulkan dari tujuh orang saksi termasuk tersangka.
"Karena di lokasi saat itu ramai. Tentu kami akan panggil saksi yang melihat kejadian ini," katanya.
Sopir Mengaku Menyesal
Tersangka tabrakan beruntun di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Agus Supriyanto (38), mengaku panik saat mengendalikan bus pariwisata yang dikendarainya.
"Kalau panik, ya memang panik saya," kata Agus Supriyanto di Polres Tabanan, Senin (20/6/2022).
Ia mengaku, sudah memeriksa kondisi bus sebelum melakukan perjalanan mengangkut rombongan pelajar.
"Saya sangat menyesal sekali. Memang bukan saya sengaja," lanjutnya.
Saat memasuki jalan turun di Banjar Pacung yang menjadi lokasi kejadian, laju bus yang dikendarainya zigzag.
"Zigzagnya itu saya berusaha bagaimana cara mobil saya itu berhenti," ujarnya.
Dalam kondisi panik, ia juga berusaha menghindari adanya banyak korban. Namun busnya terlanjur memasuki jalan turunan dan di depannya sudah ada mobil Rush yang ditabrak pertama kali.
"Itu (mobil Rush-red) yang saya tabrak. Habis menabrak itu saya terus berusaha lagi untuk bagaimana cara mobil itu berhenti," sambungnya.
(nor/nor)