Pedagang Gorengan di Kuta Akan Berhenti Jualan Jika Curah Dihapus

Pedagang Gorengan di Kuta Akan Berhenti Jualan Jika Curah Dihapus

Triwidiyanti - detikBali
Selasa, 14 Jun 2022 17:56 WIB
Pedagang gorengan di Jalan Raya Padangluwih, Kuta Utara Badung
Pedagang gorengan di Jalan Raya Padangluwih, Kuta Utara Badung. Foto: Triwidiyanti
Badung -

Seorang pedagang gorengan Restu Adyansah asal Banyuwangi mengaku akan berhenti berjualan jika seandainya pemerintah menghapus peredaran minyak goreng curah dari pasaran. Restu Adyansah sudah 10 tahun berjualan gorengan di Jalan Padangluwih, Kuta Utara, Badung.

"Kalau harga minyak goreng kemasan di bawah Rp 14 ribu saya tetap jualan gorengan. Tapi kalau harga di atas itu ya terpaksa berhenti berjualan gorengan," keluhnya.

Dalam sehari ia menghabiskan 5 liter minyak goreng curah dengan harga Rp 15 ribu per kilogram. Ia berharap agar pemerintah tidak menghapus minyak goreng curah dari peredaran. Sebab harganya masih bisa dijangkau masyarakat dan harganya kembali ke semula, yakni Rp 8000 per kilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan buat pusing masyarakat. Minyak goreng curah kalau bisa ya bersih, murah dan berkualitas. Ya harganya kalau bisa balik jadi Rp8000/kg paling tinggi dulu Rp 10 ribu," tandasnya.

Sementara, Wayan Ardita (42) pedagang grosir dan juga agen minyak goreng curah di Dalung, Kuta Utara mengaku tidak mengetahui jika minyak goreng curah akan dihapus dari peredaran

ADVERTISEMENT

"Saya nggak tahu kalau mau dihapus terus nanti sistemnya gimana ya, saya ikut pemerintah saja," ucapnya ditemui detikBali di Tokonya Sembako Grosir dan ecer Dewata Gemilang yang beralamat di Jalan Raya Tibung Sari No 22, Kwanji - Dalung, Kuta Utara Badung, Selasa (14/6/2022).

Tokonya sendiri, katanya ditunjuk oleh PT Indomarco untuk menjual minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000/liter.

"Dua minggu yang lalu saya ditunjuk oleh PT Indomarco untuk berjualan minyak goreng curah. Ya saya langsung bersedia karena melihat harga minyak goreng yang bermerk masih mahal," ungkapnya.

Untuk per kilonya ia jual dengan harga Rp15.500. Wayan Ardita diberikan jatah minyak goreng curah sebanyak 54 liter. Ia mengaku tidak mengambil untung banyak yakni hanya sebesar Rp 1.000 rupiah.

"Ini kan dari Indomarco ditunjuk per wilayah. Satu wilayah satu pedagang. Untuk Padangsambian Kaja saya aja yang ditunjuk dari Indomarco. Ini penjualan masih tinggi kebanyakan yang beli pedagang gorengan. Sehari bisa habis 18 liter," katanya.

Pihaknya mengaku akan tetap berjualan sepanjang belum ada aturan yang pasti dari pemerintah. "Kalau distop pasti ada solusi dari pemerintah agar rakyat kecil bisa menjangkau harga minyak goreng," pungkasnya.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads