Soal Omicron BA.4-BA.5, Kadiskes Bali: Tidak Perlu Khawatir

Soal Omicron BA.4-BA.5, Kadiskes Bali: Tidak Perlu Khawatir

Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali - detikBali
Senin, 13 Jun 2022 18:12 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom ketika ditemui detikBali pada Senin (13/6/2022)
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom ketika ditemui detikBali pada Senin (13/6/2022). Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri
Denpasar -

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom menuturkan terdapat empat kasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang ditemukan dalam pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 pada beberapa waktu lalu. Meski begitu, I Nyoman Gede Anom menghimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir dan panik.

"Karena keempat orang tadi gejalanya sangat ringan dan malah tiga orang tanpa gejala. Yang penting vaksinasi 1,2 dan 3 lengkap karena itu yang betul-betul secara signifikan memperkuat imun kita jika mana muncul lagi varian-varian baru lainnya," ujarnya ketika ditemui detikBali pada Senin (13/6/2022) di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang berlokasi di Jalan Melati, Denpasar.

Menurutnya, capaian vaksinasi booster di Bali saat ini, yakni 70 persen dan berdasarkan hasil survei Kemenkes adapun tingkat kekebalan imunitas masyarakat Bali hampir di atas 95 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu membuktikan tidak ada lonjakan kasus di Bali dan sudah hampir dua minggu sejak ditemukannya kasus varian baru itu sampai sekarang kasus masih landai-landai saja di Bali. Kuncinya adalah dengan vaksinasi booster kita bisa menjaga diri kita dari virus varian baru ke depan," terangnya.

Kepada detikBali, I Nyoman Gede Anom menuturkan perihal pertama kali ditemukannya empat kasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang ditemukan dalam event GPDRR ke-7 yang berlangsung selama 23-28 Mei 2022 lalu.

ADVERTISEMENT

Empat orang tersebut terdiri dari tiga Warga Negara Asing (WNA) dan satu Warga Negara Indonesia (WNI). Satu orang WNI ini merupakan delegasi yang sebelumnya bepergian dari luar negeri.

"Event itu dibuka oleh Bapak Presiden jadi semua peserta harus melakukan tes PCR. Dari sekitar 4-5 ribuan peserta ditemukan 22 orang yang positif COVID-19.

Karena mereka delegasi dari mancanegara kita kirim hasilnya ke Kemenkes dan dari 22 orang itu ada 4 orang yang masuk dalam varian baru," jelasnya.
Menurutnya, pada saat dilakukan tes PCR COVID-19, ketiganya tanpa gejala sama sekali dan satu orang hanya mengalami gejala ringan, yakni hanya nyeri tenggorokan.

"Begitu tesnya positif kita lakukan protap dan mereka melakukan isolasi mandiri di hotel masing-masing dengan pengawasan selama lima hari. Mereka juga tetap bisa mengikuti kegiatan secara daring," tuturnya.

Kemudian setelah lima hari melakukan isolasi mandiri dan kembali melakukan tes PCR, hasil tes keempat orang tersebut negatif dan diizinkan untuk kembali ke negara masing-masing.




(nor/nor)

Hide Ads