Bandara I Gusti Ngurah Rai menargetkan dapat mencapai 9 juta penumpang di akhir tahun 2022. Angka ini adalah perhitungan dari pihak Bandara agar bisa menutupi biaya operasional yang tinggi pasca pandemi melanda. Hal ini diungkap oleh GM Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan.
Menurutnya pihaknya tetap optimis untuk dapat meraih target tersebut. "Target 9 juta itu sebenarnya hitung-hitungan kami. Kami ada pesimis, moderat dan optimis. Di situlah kami melihat sebenarnya kalau pesimis angka di bawah 1 juta kalau optimis di atas 9 juta kami ambil tengahnya aja deh," ungkapnya saat silaturahmi bersama media di Gedung Wistisaba, Tuban, Badung, Bali, Senin (13/6/2022).
Pihaknya melihat banyak tantangan yang akan dilalui untuk mencapai angka itu. Saat disinggung apakah bisa menutup biaya operasional atau tidak, Handy mengaku pihaknya masih melakukan perhitungan. Mengingat ada beberapa hal yang harus dijaga seperti biaya perawatan runway (landas pacu) yang cukup mahal. Kemudian pemeliharaan gedung, ungkapnya hal itu juga cukup menguras kantong bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya kita perlu waktu untuk melihat apakah 9 juta itu dapat memenuhi sisi laporan keuangan apakah ini positif atau negatif karena sejak covid kan cukup menekan lah posisi keuangan kami," bebernya.
Saat ini, pihaknya mencatat hingga Mei 2022 sekitar 3,7 juta penumpang datang ke Bali. Artinya masih kurang 6 juta penumpang untuk memenuhi target tersebut.
"Kita optimislah bulan Mei kemarin sampai 1 juta 6 ribu orang topnya dalam satu bulan. Terlebih akan ada event-event internasional yang di depan mata," jelasnya.
"Kita juga ada natal dan tahun baru jadi kita optimis angka 9 juta itu bisa terpenuhi," tambahnya.
Bandara sendiri saat ini terus melakukan perbaikan baik dari sisi perluasan maupun beautifikasi dan sitting VVIP. Bahkan di terminal Internasional hampir 80 persen tenant telah terpenuhi. Sayangnya, jumlah wisatawan asing yang datang ke Bali dari Asia seperti China, Taiwan dan Jepang belum mendominasi. Hal ini terkait kebijakan di negaranya yang mewajibkan warganya untuk melakukan karantina jika bepergian.
(nor/nor)