Update Bule Viral Panjat Beringin, Desa Adat Gelar Upacara Mareresik

Update Bule Viral Panjat Beringin, Desa Adat Gelar Upacara Mareresik

Chairul Amri Simabur - detikBali
Minggu, 12 Jun 2022 13:04 WIB
Pohon Beringin di Pura Dalem dan Pura Prajapati Desa  Adat Kelaci Kelod, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, yang dipanjat bule pada Sabtu (11/6/2022).
Pohon beringin di sekitar setra Desa Pekraman atau Adat Kelaci Kelod, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan, yang dipanjat seorang bule pada Sabtu (11/6/2022). (Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali)
Tabanan -

Aksi viral bule Australia, Samuel Lockton, yang nekat memanjat pohon beringin Desa Adat Kelaci Kelod, Banjar Dakdakan, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan, pada Sabtu (11/6/2022) bakal disikapi secara adat. Pengurus atau prajuru Desa Adat Kelaci Kelod bakal menggelar upacara mareresik atau pembersihan secara niskala di sekitar pohon beringin yang dikeramatkan itu.

Bendesa Adat Kelaci Kelod, I Gusti Made Astawa menyebutkan, upacara dengan sarana banten prayascita dan tebasan durmanggala ini akan dilaksanakan pada Senin (13/6/2022).

"Besok. Upacaranya bukan guru piduka, tetapi prayascita durmanggala," ujar I Gusti Made Astawa, Minggu (12/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, upacara itu akan dilaksanakan setelah pihaknya meminta pendapat pamangku usai kejadian itu. Soal biaya upacara, ia menyebutkan bahwa Samuel Lockton berjanji akan memenuhinya. Bule itu juga akan datang saat pelaksanaan upacara dan diantar petugas Kantor Imigrasi.

"Kemarin dia betul-betul tidak bawa uang lagi. Cuma memberikan Rp 150 ribu. Kebetulan yang menerima kemarin itu petajuh atau wakil saya," tuturnya.

Kepastian ini ia dapatkan setelah Samuel Lockton membuat surat pernyataan di Polsek Kediri.

"Tadi pertemuan dengan Imigrasi lagi. Kami sudah buat berita acara perdamaian. Kemarin itu dia saja yang buat. Besok (saat upacara) dia datang diantar pihak Imigrasi," sambungnya.

Upacara yang akan dilaksanakan pihaknya ini sama seperti yang dilakukan saat prajuru adat memangkas beberapa bagian pohon beringin tersebut sekitar satu bulan lalu.

"Waktu itu kebetulan lagi musim angin kencang, kami takut ada bagian beringin yang patah atau tumbang dan menimpa bangunan pura. Habis pemangkasan kami haturkan prayascita durmanggala juga," kata I Gusti Made Astawa.

Ia menegaskan bahwa pohon beringin yang dipanjat Samuel Lockton berada di areal setra atau kuburan. "Beringin itu posisinya di kuburan. Bukan di pura," jelasnya.

Karena itu, pihaknya di prajuru adat tidak memperpanjang persoalan akibat ulah bule itu. Meski ia mengakui, perbuatan itu membuat terkejut dan marah warga lantaran pohon beringin itu dikeramatkan.

"Di bawah beringin itu ada patung raksasa celuluk," imbuhnya.

Ia menjelaskan, patung itu sudah ada sejak tahun 80-an. Pohon beringin yang ada sekarang tumbuh dari bagian lengan kanan patung itu.

"Awalnya cuma di kepala. Pas di ubun-ubun. Habis itu dicabut karena takut merusak patung. Beberapa tahun kemudian muncul lagi di lengan kanannya. Sejak itu masyarakat tidak berani lagi mencabutnya," tuturnya.

Terpisah, Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengungkapkan, proses selanjutnya terhadap Samuel Lockton akan dilakukan pihak Imigrasi.

"Tim Imigrasi melakukan interogasi juga. Saat ini yang bersangkutan (bule) itu kami serahkan kepada pihak Imigrasi untuk penanganan lebih lanjutnya," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang bule nekat memanjat pohon beringin yang dikeramatkan warga di sekitar setra Desa Adat Kelaci Kelod, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, pada Sabtu (11/6/2022) sore. Hasil interogasi di Polsek Kediri, bule Australia bernama Samuel Lockton itu sengaja memanjat beringin hanya untuk konten media sosial.

"Yang bersangkutan mengaku naik ke pohon untuk membuat konten pribadi sesuai hobinya," jelas Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Sabtu (11/6/2022).




(iws/iws)

Hide Ads