Pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai ini sendirian bertujuan dalam rangka mendukung persiapan presidensi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar pada November 2022.
Menteri Budi Karya Sumadi datang bersama rombongan kurang lebih pada pukul 14.40 Wita.
Ia pun langsung meninjau perkembangan dari terminal yang rencananya akan digunakan oleh para Presiden yang hadir dalam KTT G-20 nantinya.
"Setelah dari Surabaya saya ke Bali untuk memastikan bahwa progres dari pembangunan VVIP untuk G-20 dikerjakan dengan baik. Diharapkan bangunan ini akan selesai pada pertengahan Agustus," ujarnya.
Adapun rancangan terminal VVIP ini sendiri mengusung tema arsitektur tradisional Bali yang dikenal dengan nama Wantilan, yaitu bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat adat Bali.
Serta nantinya juga akan ditambah dengan ukiran ornamen, lukisan, dan tanaman khas Bali.
"Dari diskusi dan arahan dari Presiden kita ingin membuat satu arsitektur, yaitu Bali Modern. Tentu kita selalu mengharapkan kearifan lokal ini bisa kita pegang dengan baik," jelasnya.
Dirinya pun memuji para arsitek yang turut berkontribusi dalam pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai ini.
"Banyak arsitek muda bersama Pak Kastawan yang membantu mengekspresikan desain yang menurut saya luar biasa bagus. Nanti juga akan ada satu matching atau connection antara tempat Presiden dan Menteri," sebutnya.
Menurutnya, terdapat perubahan sementara yang dimana tamu VVIP sementara akan menggunakan fasilitas Base Ops yang dimiliki TNI-AU hingga bulan Juli 2022.
Pembangunan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai ini sendiri dilakukan di atas lahan PT Angkasa Pura I dan telah dilakukan mulai 14 Maret 2022.
Pembangunan ini ditargetkan selesai pada l akhir Agustus 2022.
Pembangunan terminal VVIP ini, dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dan konsultan supervisi PT Virama Karya dengan anggaran Rp 51 miliar.
(nor/nor)