Kota Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu kota penting dan bersejarah bagi perjalanan bangsa Indonesia.
Di kota inilah, Bung Karno Presiden Pertama RI pernah diasingkan oleh Belanda pada tahun 1934-1938.
Saat merenung di bawah pohon sukun di Ende, Bung Karno memperoleh gagasan dan rumusan tentang butir-butir dalam Pancasila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kehadiran Bung Karno di kota kecil ini kemudian menjadikan Kota Ende menjadi ikon wisata sejarah sebagai tempat lahirnya Pancasila," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, Drs. Martinus Satban, M.Si kepada wartawan, Sabtu (28/5/2022).
Sebagai tempat lahirnya Pancasila, kata Martinus Satban, maka pada 1 Juni 2022 Kota Ende menjadi tempat perayaan peringatan Hari Lahir Pancasila tingkat nasional.
"Berbagai kegiatan menjelang peringatan hari Lahir Pancasila telah dilaksanakan di Kota Ende mulai dari Gerakan Cinta Rupiah dan Vaksin Massal yang dilaksanakan dari tanggal 20-21 Mei 2022," katanya.
Kegiatan lainnya adalah Parade Pesona Kebangsaan dilaksanakan 27-28 Mei 2022. Berikutnya dilanjutkan dengan Pameran Ekonomi Kreatif dan Pentas Seni Budaya Kepak Sayap Garuda dengan menghadirkan Gilang Ramdhan dan Ivan Nestorman padal 29-30 Mei 2022.
Selain itu kata dia, juga dilaksanakan kegiatan Pembekalan Penguatan Pembinaan Idiologi Pancasila dan Simposium Nasional Pembumian dan Penggeloraan Pancasila melibatkan siswa siswi SMP, SMA dan mahasiswa tanggal 31 Mei 2022.
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Napak Tilas Penggalian dan Perumusan Pancasila 1918-1945 sekaligus Seminar Nasional merayakan Pemikiran Jenial Bung Karno tentang Pancasila di Ende.
"Puncak peringatan Hari Lahir Pancasila adalah upacara bendera di Lapangan Pancasila Kota Ende yang dihadiri Presiden RI, Joko Widodo pada tanggal 1 Juni 2022," katanya.
Sedangkan malam puncak Hari Lahir Pancasila adalah Konser Kebangsaan "Membumikan Pancasila dari NTT untuk Nusantara" bakal menghadirkan grup band papan atas seperti Slank, KLA Projek, Vany KDI, Ivan Nesroman, Boy Clemens dan grup band lokal lainnya.
"Sebagai orang NTT khususnya orang Ende kami bangga karena dari kota ini lahirlah Pancasila. Sebagai Kota Pancasila maka kami masyarakat Ende hidup damai dan rukun tidak membedakan suku, agama, ras dan kelompok, Kami wajib menjaga keberagaman dan yolerasni agar menjadi contoh bagi Indonesia," katanya.
Destinasi Wisata Sejarah
Dikisahkan, selama masa pengasingannya di Ende, Bung Karno tinggal di salah satu rumah bersama keluarganya. Rumah tersebut kini ramai dikunjungi wisatawan baik dalam negeri dan luar negeri.
Menurut Martinus, di rumah yang ditempati Bung Karno bersama istri, Inggit Ganarsih, mertuanya yang bernama Amsih dan dua anak angkatnya yaitu Ratna serta Kartika telah dijadikan situs bersejarah yang berdiri sejak 1954.
"Rumah ini dibuat menyerupai museum kecil yang berisi barang-barang Bung Karno dan juga foto keluarga selama pengasingan," ujarnya.
Taman di rumah itu dimanfaatkan Bung Karno untuk merenung, tepatnya di bawah sebuah pohon sukun bercabang lima masih hidup sampai sekarang.
"Perenungannya membuahkan hasil, Pancasila. Saat ini taman tersebut dikenal dengan Taman Renungan Bung Karno atau Taman Renungan Pancasila," katanya. (*)
(iws/iws)