Siswa Baru Tak Berasrama, Begini Penjelasan Kepala SMAN Bali Mandara

Siswa Baru Tak Berasrama, Begini Penjelasan Kepala SMAN Bali Mandara

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Selasa, 31 Mei 2022 10:27 WIB
Siswa SMA Negeri Bali Mandara saat melakukan aktivitas di Sekolah.
Foto: .Siswa SMA Negeri Bali Mandara saat melakukan aktivitas di Sekolah. (Dok. Humas SMA Negeri Bali Mandara)
Buleleng -

SMA Negeri (SMAN) Bali Mandara merupakan salah satu sekolah unggulan di Bali, terkhusus untuk siswa miskin atau kurang mampu. Sejak dulu sekolah ini telah banyak menciptakan lulusan-lulusan yang berkualitas dan punya daya saing tinggi baik di dunia kerja maupun di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Kini SMA Negeri Bali Mandara akan membuka pendaftaran peserta didik baru untuk tahun ajaran 2022/2023. Akan tetapi saat ini tidak semua diperuntukan untuk siswa miskin.

Dimana ditahun ajaran baru ini, sekolah negeri di bawah naungan Pemprov Bali ini akan menerapkan sistem zonasi untuk pertama kalinya dalam penerimaan peserta didik baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu mengingat kebijakan Pemprov Bali baru-baru ini telah merubah status SMA Negeri Bali Mandara menjadi sekolah regular (umum), sama seperti sekolah lainnya yang ada di Bali.

Menanggapi kebijakan itu, Kepala SMA Negeri Bali Mandara, I Nyoman Darta mengatakan bahwa pihak sekolah sudah melakukan berbagai persiapan jelang PPDB tahun ajaran 2022/2023.

ADVERTISEMENT

Mulai dari melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan, serta melakukan sosialisasi ke sejumlah SMP terdekat.

Nyoman Darta menyebut bahwa untuk siswa kelas 10 nantinya tidak akan tinggal di asrama lagi. Namun untuk siswa kelas 11 dan kelas 12 yang memang sudah tinggal di asrama akan dilanjutkan sampai dengan lulus dari sekolah.

Nantinya bekas asrama yang sudah tidak ditempati akan dirubah menjadi ruang kelas, untuk menampung siswa baru dengan jumlah 180 orang yang dibagi menjadi 5 kelas. Dimana masing-masing kelas akan menampung sebanyak 36 siswa.

"Mulai tahun pelajaran 2022/2023 penerimaan peserta didik baru di SMA Bali Mandara tidak lagi khusus, namun sama dengan SMA/SMK lainnya, tetapi untuk kelas 11 dan 12 ini kan sudah berasrama tentu akan dilanjutkan berasrama, sedangkan untuk kelas 10 yang akan kita terima ini, tidak berasrama sama seperti sekolah lainnya" kata Kepala Sekolah SMA Negeri Bali Mandara, I Nyoman Darta, Selasa (31/5/2022).

Kendati adanya perubahan sistem sekolah menjadi reguler, Darta mengaku tetap berkomitmen untuk mempertahankan prestasi yang selama ini sudah dicapai oleh SMA Negeri Bali Mandara. Dengan menerapkan kurikulum merdeka serta mengutamakan pendidikan karakter kepada siswa.

"Jadi kalau menurut saya pasti kebijakan ini sudah dipikirkan dengan matang, jadi laksanakan dulu sambil melihat kekurangannya nanti kita berikan masukan sehingga bisa menjadi lebih baik. Yang terpenting kita tulus ikhlas untuk mengajari anak-anak kita, sehingga anak-anak miskin ini betul-betul nanti setelah tamat itu bisa meningkatkan status ekonominya dan bisa bekerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi," tukasnya.

Sementara itu salah seorang siswa bernama Mirah Marcelina (18) asal Selat, Karangasem, mengatakan jika adanya perubahan dalam sistem pendidikan itu adalah hal yang wajar. Menurutnya perubahan itu wajib ada dalam suatu kehidupan termasuk di dunia pendidikan.

Karena yang terpenting itu ialah apapun sistem pendidikannya harus tetap memberikan keadilan kepada siswa, terutama yang kurang mampu.

"Walaupun memang nantinya akan diubah secara reguler, harapan saya supaya tetap ada sekolah ini dan bisa memberikan keadilan bagi siswa miskin," tutupnya.




(kws/kws)

Hide Ads