Penutupan operasional Pelabuhan Gilimanuk selama lima jam lebih pada Senin (30/5/2022), membuat ratusan kendaraan yang akan masuk pelabuhan mengular hingga 2 kilometer lebih. Pantauan detikBali, antrean kendaraan didominasi roda empat dan truk yang akan keluar Bali.
"Antre dari jam 4 sore, belum masuk pelabuhan," kata seorang pengemudi, Supriyono.
Sementara itu, seorang sopir truk bernama Fariz mengaku terjebak antrean sejak pukul 17.30 WITA di hutan Cekik, Kawasan Taman Nasional Bali Barat atau sekitar 3 kilometer sebelum Pelabuhan Gilimanuk. Hingga pukul 21.45, ia masih masih terjebak antrean di Pasar Gilimanuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antrean kendaraan juga masih terlihat memadati jalan nasional. Demikian halnya kondisi di dalam parkir Pelabuhan Gilimanuk yang dipadati kendaraan yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Sejumlah pengguna jasa penyeberangan antre rata-rata dua hingga tiga jam sebelum masuk ke kapal. Kondisi ini nyaris sama dengan kondisi saat arus mudik sebelum lebaran akhir bulan April lalu.
Manajer usaha PT. ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Djumadi mengatakan, antrean masuk Pelabuhan Gilimanuk ini dampak dari penutupan atau penundaan sementara penyeberangan karena cuaca buruk di Selat Bali. Angin kencang hingga 28 knot terjadi wilayah Pelabuhan Ketapang membuat penyeberangan harus ditunda sampai cuaca membaik.
Karena terjadi antrean pengguna jasa penyeberangan, Djumadi memastikan bahwa tiket yang sudah dibeli oleh pengguna jasa penyeberangan tidak hangus. "Masih bisa digunakan karena situasi pelabuhan memang sempat ditunda sementara karena cuaca," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang ditutup sementara selama lima jam lebih karena cuaca buruk di Selat Bali, Senin (30/5/2022). Penutupan pelabuhan dimulai sejak pukul 11.45 WIB dan dibuka kembali pada pukul 18.00 WITA.
(iws/iws)