Gejala Pasien Meninggal di Jembrana Mengarah Rabies

Gejala Pasien Meninggal di Jembrana Mengarah Rabies

I Ketut Suardika - detikBali
Jumat, 20 Mei 2022 17:18 WIB
Warga lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Jembrana, Bali, yang meninggal diduga rabies dengan riwayat gigitan anjing, Jumat (20/5/2022).
Warga lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Jembrana, Bali, yang meninggal diduga rabies dengan riwayat gigitan anjing, Jumat (20/5/2022). Foto: I Ketut Suardika
Jembrana -

Warga lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Jembrana, Bali, yang meninggal dengan riwayat gigitan anjing, selain karena jantung dan diabetes, juga mengarah pada rabies.

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Made Dwipayana menjelaskan, setelah mendengar infomasi mengenai adanya warga meninggal dengan riwayat pernah digigit anjing, langsung melakukan penelusuran ke rumah sakit dan rumah pasien.

"Memang ada warga yang meninggal diduga karena rabies. Teman-teman dari Dinas Kesehatan dan petugas puskesmas melakukan pelacakan ke salah satu rumah sakit yang merawat dan juga kepada keluarga," jelasnya, Jumat (20/5/2022), saat ditemui detikBali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, dari rumah sakit saat dirawat memang ada gejala muncul seperti rabies. Yakni radang otak, namun penyebabnya tidak bisa diketahui, apakah karena rabies atau bukan.

Dengan adanya gejala radang otak, memang ada kemungkinan karena rabies. Tetapi ada juga kemungkinan oleh gejala penyakit lain.

ADVERTISEMENT

Karena pasien punya gangguan jantung dan diabet. "Kami juga sampai saat ini belum bisa memastikan apakah itu karena rabies ataukah bukan rabies," terangnya.

Karena ada gejala yang mengarah rabies, yakni radang otak dan riwayat gigitan anjing. Kemudian konfirmasi ke keluarga, ternyata keluarga dan yang punya anjing sedang pulang kampung untuk melakukan kremasi korban. "Data dari aparat desa yang kami terima memang ada riwayat gigitan pada tanggal 13 Februari 2022," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, I Gusti Ayu Parwati (65), warga Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, meninggal di salah satu rumah sakit swasta, Jumat (20/5/2022). Keluarga curiga terpapar virus rabies karena ada riwayat gigitan anjing pertengahan bulan Februari 2022 lalu.

Korban digigit anjing milik warga saat akan berangkat ke pasar sekitar pukul 4.30 Wita. Saat itu, korban sedang mengendarai sepada motor, belum jauh dari rumahnya.

Anjing tetangganya menerkam tepat pada bagian jari kelingking kaki kiri. Bekas gigitan luka sedikit keluar darah.

Karena merasa tidak terjadi apa-apa, korban tidak mau memeriksakan ke puskesmas. Padahal sudah diajak oleh suaminya, alasan korban menolak karena takut disuntik.

Hingga akhirnya, pada Kamis (19/5/2022) sore, mengeluhkan sakit pinggul dan sering buang air kecil, sehingga dibawa ke rumah sakit swasta yang tidak jauh dari rumahnya.

Sebelum meninggal, korban tidak mengalami gejala lain. Korban juga memiliki riwayat tensi tinggi, hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Jumat (20/5/2022) pagi sekitar pukul 4.00 Wita.

Menurut Gari, dari keterangan dokter, istrinya meninggal karena komplikasi. Mulai dari serangan jantung dan diabetes. Serta dari gejala juga diduga karena rabies.




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads