Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi besar untuk kesejahteraan masyarakat. Karena itu, potensi maritim yang ada perlu dikembangkan dengan terobosan - terobosan baru.
Salah satunya melalui Kampung Bahari Nusantara (KBN) dengan program Indonesian Naval Aquagriculture Program (INAP).
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono saat Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Potensi Maritim (Potmar), Jembrana, Bali, Rabu (11/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain rakernis, dalam kesempatan itu digelar penebaran bibit di INAP 2, Desa Pengambengan dan panen perdana di INAP 1 Desa Banyubiru.
Kasal Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan, Indonesian Naval Aquagriculture Program (INAP) merupakan program karya anak bangsa yang telah diluncurkan pada Bulan Februari 2022 lalu, Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.
Program ini merupakan kolaborasi TNI AL dengan pemerintah kabupaten Jembrana dan sektor swasta dalam rangka mendukung pembangunan klaster ekonomi yang merupakan salah satu dari lima klaster dalam program Kampung Bahari Nusantara (KBN). "Tujuan program menyejahterakan masyarakat pesisir ," jelasnya.
Program INAP ini selaras dengan salah satu program TNI AL yaitu pembinaan Potensi Maritim (Potmar) menjadi pertahanan keamanan di laut Pembinaan Potmar diantaranya selain membina masyarakat pesisir dengan kapal atau potensi yang ada di laut. Serta memberdayakan potensi yang ada di pantai sehingga bisa dikolaborasikan dengan wisata, edukasi, kesehatan dan ekonomi.
Kasal mengatakan program INAP ini murni karya anak bangsa, tidak mencontoh negara lain, bahkan di dunia. Program yang dilakukan ini hanya ada di Jembrana Bali.
Kedepannya program ini mungkin akan gunakan sebagai proyek percontohan untuk mengembangkan ketahanan pangan khususnya budidaya perikanan.
Program INAP dibangun di tiga lokasi di Jembrana Bali yaitu INAP I, II dan III dengan kapasitas masing-masing 30 kolam pada lahan 6 hektar dengan fokus pada budidaya hasil laut seperti udang, lobster, ikan kerapu dan lain sebagainya.
"Namun untuk saat ini pelaksanaan program INAP akan lebih difokuskan pada pengembangan budidaya Udang Vamane," jelasnya.
Program INAP ini dengan menggunakan teknologi terbaru karya anak bangsa yang hanya ada di Indonesia.
"Direncanakan akan dicanangkan 1.000 INAP yang akan dikembangkan di seluruh Indonesia," tegasnya.
(kws/kws)