Oknum pemuda pembuat video Tiktok pamer kondom di pura, akhirnya bersedia datang menjelaskan maksud perekaman video itu di hadapan para pengurus Pura Samuan Tiga di Desa Bedulu, Gianyar, Jumat (29/4/2022).
Putu si perekam video "Ngalih Lonte" (Mencari Pelacur) itu datang setelah diminta pihak prajuru Pura Samuan Tiga. Ia datang bersama keluarganya dari Desa Perean, Baturiti, Tabanan, lalu tiba sekira pukul 20.15 WITA.
Sampai di pura, mereka disambut para pengurus pura yang sudah menanti sejak pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putu dan keluarga juga dikawal pihak kepolisian Sektor Blahbatuh demi keamanan. Mengingat paska video itu viral dikhawatirkan timbul potensi keriuhan.
Putu tampak gugup saat diminta menjelaskan maksud dirinya membuat video nyeleneh itu.
Pemuda itu juga baru menyadari konten yang dia buat akan menuai protes dari banyak pihak.
Putu mengaku tindakannya spontan akibat ada pengaruh teman-temannya. Keterangan pada video itu pun diakui ditulis olehnya.
Hanya saja, Putu membantah bukan dirinya yang membawa alat kontrasepsi itu ke pura.
"Saya (memang) merekam. Bukan saya yang bawa barangnya (kondom). Saat saya mau rekam, di pikiran saya kacau. Jadinya itu saya pakai. Besoknya saya bikin konten dibisiki sama teman," jelas Putu.
Pengurus pura membenarkan latar tempat pada video itu berlokasi di jaba Pura Dalem Puri di kawasan Samuan Tiga. Video singkat yang bermula heboh di Tiktok itu dikecam banyak pihak.
Sebab dalam video terlihat kondom sedang diperlihatkan oleh si perekam di tengah keramaian umat sembahyang.
Beberapa netizen menilai tulisan "Ngalih Lonte" ditambah cuplikan alat kontrasepsi, seakan melecehkan kawasan suci tersebut.
Siap Mecaru-Guru Piduka
Sebelumnya diwartakan detikBali, di hadapan para tokoh adat, pengurus pura, pihak desa dinas dan aparat, Putu menyatakan siap mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Ia juga menyatakan siap menggelar upacara mecaru dan menghaturkan Guru Piduka.
Perbekel Bedulu, I Putu Ariawan mengatakan, yang bersangkutan siap menghaturkan sarana upacara di dua lokasi pura.
Ariawan membenarkan, latar video itu adalah jaba atau halaman depan Pura Dalem Puri di sebelah timur kawasan Pura Samuan Tiga. Video itu diduga direkam saat berlangsungnya rangkaian upacara di sana, beberapa waktu lalu.
Ariawan menjelaskan, video nyeleneh itu baru diketahui setelah ada laporan masyarakat. Video itu sudah tersebar di Tiktok, kemudian merembet ke beberapa akun Instagram dan facebook. "Waktu itu melasti, saya kaget," kata Ariawan.
Dia menyadari sebagian besar masyarakat geregetan dengan video itu. Sebab dengan memamerkan alat kontrasepsi di kawasan suci, tentu menimbulkan kesan negatif. Ia pun meminta siapapun agar menjaga adab saat datang ke tempat suci.
"Tidak hanya kami di desa Bedulu yang merasa tidak nyaman, tapi semua umat, khususnya warga dari desa-desa sebagai pengusung Pura Samuan Tiga. Ada lima desa adat dan 12 Banjar adat yang menyungsung pura ini," jelas Ariawan.
Ariawan menegaskan, meski pihak pura baru sebatas mendorong digelarnya upacara pembersihan, tidak menutup kemungkinan ada kelompok masyarakat yang tersinggung sehingga melakukan tuntutan hukum.
Yang jelas, pihak pura tidak memperpanjang masalah ini. Sebab sesuai harapan, yang bersangkutan sudah mau datang memohon maaf secara langsung. "Rencananya mecaru digelar Sabtu (30/4/2022)," kata Ariawan.
(kws/kws)