Heboh Konten Video Pamer Kondom Saat Nonton Calonarang di Pura

Heboh Konten Video Pamer Kondom Saat Nonton Calonarang di Pura

Agus Eka - detikBali
Jumat, 29 Apr 2022 20:48 WIB
Tangkapan layar pamer alat kontrasepsi di pura yang viral
Tangkapan layar pamer alat kontrasepsi di pura yang viral (Foto : IST)
Gianyar -

Sebuah unggahan video akun Tiktok, yang menunjukkan seseorang memegang alat kontrasepsi jenis kondom di kawasan salah satu pura di Bali, tengah ramai di media sosial.

Informasi yang dihimpun detikBali, latar pada video viral itu diduga berlokasi di Pura Samuan Tiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.

Video tersebut dibuat di tengah kerumunan masyarakat memakai pakaian adat Bali saat malam hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang membuat miris khalayak, pemilik akun Tiktok tersebut menuliskan kata yang tidak pantas dalam videonya. Seperti "Ngalih Lonte". Dalam bahasa Bali, berarti mencari "Mencari Pelacur".

Unggahan yang tersebar hanya dalam beberapa menit pada Jumat (29/4/2022) dini hari itu, tentu mendapat sorotan miring masyarakat pengguna media sosial. Tindakan pemilik akun dalam videonya dinilai telah melecehkan agama, budaya, dan adat.

ADVERTISEMENT

Sebab si pemilik akun tersebut membuat video dengan menunjukkan alat kontrasepsi.

Hal itu tentunya tidak layak untuk ditampilkan di depan umum, bahkan dilakukan di tempat suci.

Terlebih ada yang menyebut di komentar medsos bahwa saat tindakan itu direkam berlangsung pertunjukan Calonarang.

Informasi yang didapat, orang dalam video yang diunggah akun Tiktok @.pejuang.ayang itu berasal dari Tabanan. Masyarakat mengecam aksi yang dilakukan orang tersebut.

Bahkan video yang disebar akun-akun info Instagram penuh dengan komentar pedas.

Banyak yang menduga, video itu sengaja dibuat untuk mencari sensasi dan mendulang pengikut akun medsos.

Pengguna medsos juga banyak yang mengatakan bahwa yang dilakukan orang tersebut telah menodai kesucian pura.

Sebab sejak sebulan lalu, Pura Samuan Tiga Gianyar telah melaksanakan beberapa rangkaian upacara.

Khalayak juga mendorong agar pemilik akun tersebut segera menyampaikan maaf kepada pihak-pihak terkait di desa dan prajuru adat serta pengurus pura. (*)




(dpra/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads