Akibat kemacetan itu, banyak para pemudik yang terjebak hingga delapan jam lebih.
Pantauan detikBali, penumpukan kendaraan terlihat di dalam areal parkir kargo Gilimanuk. Ratusan kendaraan terlihat hampir memenuhi seluruh areal parkir kargo.
Kendaraan yang sebelumnya menumpuk di areal parkir, diarahkan menuju gang di tengah pemukiman. Sehingga gang yang mengarah ke areal pelabuhan dipenuhi dengan antrean kendaraan.
Meningkatnya arus mudik terutama roda empat ini, salah satu penyebab antrean panjang masuk Pelabuhan Gilimanuk.
Penyebab lain, masih banyak angkutan barang yang beroperasi di Jalan Nasional Pelabuhan Gilimanuk. Hal tersebut diakui General manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Hasan Lessy.
Menurutnya, dalam aturan pemerintah sudah jelas bahwa truk sumbu tiga sudah tidak boleh beroperasi. Kecuali angkutan barang logistik yang membawa logistik, terutama kebutuhan pokok masyarakat sepeti beras minyak goreng.
Karena angkutan barang sudah terlanjur membeli tiket, pihak pengelola pelabuhan tetap akan melayani. "Tetapi bagi yang belum membeli tiket akan dibatasi," tegas Hasan Lessy.
Koordinator Satuan Pelayanan Balai Pengelola Transportasi Darat (Korsatpel BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan juga mengakui,masih banyak truk yang beroperasi di luar jadwal, jenis truk yang dilarang dan boleh beroperasi selama angkutan lebaran.
"Ya, itu juga mempengaruhi. Banyak truk yang beroperasi jadi pemicu," ujarnya.
Selain itu, penundaan penyeberangan sempat terjadi karena cuaca buruk, juga menyebabkan antrean kendaraan yang akan masuk ke dalam areal Pelabuhan Gilimanuk.
Akibat kemacetan yang terjadi banyak pemudik yang mengalami antrean hingga 8 jam lebih di kawasan Gilimanuk.
(dpra/dpra)