Cerita Gepeng yang Dipulangkan ke Karangasem, Sempat Jualan Kue-Merugi

Cerita Gepeng yang Dipulangkan ke Karangasem, Sempat Jualan Kue-Merugi

Selamat Juniasa - detikBali
Sabtu, 23 Apr 2022 04:15 WIB
Para Gepeng saat baru tiba di Dinsos Karangasem
Para Gepeng saat baru tiba di Dinsos Karangasem. (Foto: Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Kemiskinan sepertinya masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat yang ada di Kabupaten Karangasem. Hal ini terbukti dengan banyaknya masyarakat menjadi Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) yang meminta-minta, dengan harapan mendapat belas kasihan kemudian mendapatkan uang.

Berdasarkan data dari awal tahun 2022 sampai saat ini, Dinas Sosial Kabupaten Karangasem telah menerima sebanyak 199 Gepeng yang dipulangkan dari Kabupaten lain yang ada di Bali, dan sebagian besar dari mereka berasal dari wilayah Pedahan, Munti Gunung dan Tianyar, Kecamatan Kubu. Bahkan di tahun 2021 ada lebih dari 700 Gepeng yang dikembalikan.

Salah seorang Gepeng asal wilayah Munti Gunung, Karangasem Ni Ketut Sani menceritakan, ia terpaksa mengemis karena tuntutan kebutuhan hidup apalagi saat ini sedang dilanda pandemi Covid-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sani mengaku hanya dengan mengemis ia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, karena saat ini di wilayah tempat tinggalnya tidak ada pekerjaan yang bisa ia lakukan.

"Dulu pernah saya jualan kue, roti dan yang lainnya dengan menitipkan ke warung-warung yang ada di dekat rumah saya tapi tidak ada yang beli bahkan sampai jamuran dan busuk, jadi modal pun tidak balik apalagi untung, oleh sebab itulah saya kembali mengemis," kata Sani.

ADVERTISEMENT

Menurut ibu yang biasa mengemis di wilayah Denpasar dengan membawa anak balitanya tersebut mengaku dalam sehari ia bisa menghasilkan uang mulai dari Rp 70 ribu hingga Rp 100 ribu per harinya. "Tapi itu belum termasuk untuk makan dan yang lainnya," katanya.

Hal senada juga dikatakan oleh Ni Nyoman Rindu yang berasal dari wilayah Pedahan, Karangasem, ia juga mengaku terpaksa mengemis karena tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukan saat ini.

"Saya tidak punya kerjaan di kampung, jadi terpaksa mengemis untuk memenuhi kebutuhan hidup, suami sama anak juga tidak kerja," katanya.

Sementara itu, salah seorang staf dari Dinas Sosial Kabupaten Badung I Komang Surianta yang memulangkan sebanyak 23 Gepeng ke Dinsos Karangasem mengaku sudah sangat resah dengan keberadaan gepeng tersebut karena sudah beberapa kali ditertibkan tapi tetap ada bahkan terus bertambah.

"Ini sudah sangat meresahkan, apalagi berdasarkan laporan ada beberapa Gepeng yang memaksa supaya dikasih uang," katanya, sembari mengatakan bahwa seluruh Gepeng yang dipulangkan oleh Dinsos Badung semuanya diamankan di wilayah Kuta dan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak.

Saat ini, seluruh Gepeng yang dipulangkan dari Kabupaten lain tersebut sudah dikembalikan ke daerah asalnya masing-masing, termasuk 23 Gepeng yang baru saja datang dari Dinsos Kabupaten Badung.




(kws/kws)

Hide Ads