Karangasem Masih Jadi 'Pemasok' Gepeng ke Seluruh Bali

Karangasem Masih Jadi 'Pemasok' Gepeng ke Seluruh Bali

- detikBali
Jumat, 22 Apr 2022 07:22 WIB
Sebanyak 13 orang gepeng yang baru saja dikembalikan dari Dinsos Kota Denpasar. (Selamat Juniasa/detikBali)
Sebanyak 13 orang gepeng yang baru saja dikembalikan dari Dinsos Kota Denpasar. (Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Berbagai upaya yang diakukan Kabupaten Karangasem, Bali, untuk meningkatkan perekonomian warganya rupanya masih menghadapi persoalan. Kabupaten di bagian Timur Bali itu hingga kini masih menjadi 'pemasok' gelandangan dan pengemis (gepeng) ke seluruh Bali. Hal itu terbukti dari banyaknya gepeng yang dipulangkan ke wilayah ini sejak beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan catatan Dinas Sosial Kabupaten Karangasem, selama tahun 2021 ada lebih dari 700 gepeng yang dikembalikan dari wilayah lain di Bali. Di tahun 2022 ini, hingga Kamis (21/4/2022), sudah ada sebanyak 176 orang gepeng yang dipulangkan dari kabupaten lain di Bali. Sebagian besar dipulangkan dari Denpasar dan Badung.

Yang terbaru, Dinas Sosial Karangasem menerima 13 orang gepeng kiriman dari Dinas Sosial Kota Denpasar pada Kamis (21/4/2022) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyuluh Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Karangasem I Made Sumeka Regen,memperkirakan, jumlah itu akan terus bertambah.

"Tadi kita juga sudah mendapat informasi dari Dinsos Kabupaten Badung, katanya besok (hari ini) akan ada 22 gepeng lagi yang dipulangkan," kata Sumeka kepada detikBali.

ADVERTISEMENT

Sumeka menyebut ratusan gepeng yang dipulangkan tersebut kebanyakan merupakan seorang anak-anak dan ibu-ibu. Bahkan banyak balita yang juga dibawa saat menggepeng.

"Nantinya seluruh gepeng yang sudah kita terima akan dibina dulu di sini sebelum dikembalikan ke rumahnya masing-masing," jelas Sumeka Regen Berdasarkan data, kata Sumeka, sebagian besar berasal dari wilayah Desa Tianyar, Kecamatan Kubu.

Untuk saat ini, Sumeka mengaku belum menemukan solusi terbaik terkait masalah ini. Pihaknya mengaku hanya bisa memberikan pembinaan saja. Tapi itu bukan merupakan solusi, karena saat ini gepeng terus bertambah banyak setiap harinya yang didominasi dari Kabupaten Karangasem. Sebenarnya keberadaan gepeng sempat mereda dalam beberapa tahun terakhir.

Namun sejak adanya pandemi COVID-19, gepeng kembali berkeliaran. Puncaknya terjadi di 2021, di mana ada lebih dari 700 lebih gepeng yang dikembalikan dari wilayah lain.

"Alasan utama mereka menggepeng kembali berdasarkan pengakuan para Gepeng yang kita terima dari kabupaten lain, karena kebutuhan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Karena dengan menggepeng mereka bisa menghasilkan uang dengan mudah," kata Sumeka.

Dikatakan, jumlah gepeng yang dikembalikan sebenarnya tidak sebanyak itu karena ada beberapa gepeng yang ditangkap tiga sampai empat kali. Tapi mereka menggunakan nama yang berbeda.

"Karena saat menggepeng mereka semua tidak ada yang membawa identitas, jadi ada yang sudah dikembalikan tiga sampai empat kali dari kabupaten lain dengan nama yang berbeda. Tapi saya hafal wajahnya sehingga jumlahnya cukup banyak yang terdata padahal orangnya sama," ucap Sumeka.




(Selamat Juniasa/nke)

Hide Ads