Pantai Melasti Terbakar untuk Kedua Kali, Ini Dugaan Penyebabnya

Pantai Melasti Terbakar untuk Kedua Kali, Ini Dugaan Penyebabnya

Sui Suadnyana - detikBali
Senin, 18 Apr 2022 05:14 WIB
Made Ngantra  membersihkan puing puing sisa kebakaran dari warungnya di Pantai Melasti, Minggu (17/4/2022). (poetri/detikBali)
Made Ngantra membersihkan puing puing dari warungnya usai kebakaran di Pantai Melasti, Minggu (17/4/2022). (Poetri/detikBali)
Badung -

Kebakaran yang terjadi di Pantai Melasti pada Minggu (17/4/2022) cukup mengagetkan. Pasalnya, kebakaran serupa sempat terjadi pada Oktober 2020 lalu.

Kebakaran hebat di 2020 juga menyasar warung warung yang ada di sana. Bedanya, kebakaran yang terjadi di tahun 2020 hanya meludeskan lima buah bangunan warung. Sedangkan pada kebakaran kali ini, sebanyak 7 warung makan dan 1 artshop ludes terbakar.

Kebakaran pada Oktober 2020 lalu diduga terjadi akibat korsleting listrik di salah satu bangunan warung. Akibat angin kencang yang berhembus pada malam itu, api merembet dengan cepat ke 4 bangunan warung lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Made Ngantra, pemilik warung Warung Joel's, salah satu warung yang ludes dilalap api, cukup kaget saat mendengar warungnya kebakaran lagi. Pasalnya, pada tahun 2020, warungnya juga ludes terbakar.

Ngantra yang menjabat sebagai Ketua Pedagang di Melasti, mengaku mendengar kabar kebakaran dari salah seorang teman yang biasa bekerja mengangkut sampah dari kawasan Pantai Melasti.

ADVERTISEMENT

"Dia (teman) yang lihat pertama kali dan ngirimkan video kebakaran ke saya. Itu saya dikirimin videonya jam 06.15 WITA jadi kemungkinan kebakarannya jam 6," ucap Ngantra.

Ia langsung bergegas menuju Pantai Melasti. Ia tiba di lokasi pada pukul 06.40 WITA dan sudah menemukan warungnya dalam kondisi ludes terbakar. Ia melihat ada tiga mobil pemadan kebakaran di lokasi.

"Ini kejadian kedua kalinya. Dulu pernah dua tahun lalu," kata Ngantra mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta.

Ngantra sendiri mengaku tidak mengetahui persis penyebab kebakaran itu. Meski demikian, ia menduga kebakaran terjadi karena arus pendek listrik atau korsleting listrik.

"Diperkirakan karena arus pendek listrik, karena sekitar jam segitu belum ada yang maturan canang. Jadinya gak mungkin rasanya karena dupa," ujar dia.

Senada dengan Ngantra, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya juga menduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik.

"Akibat dari korsleting listrik," kata Wirya dalam keterangannya, Minggu (17/4/2022).

Wirya mengatakan, Pos Induk Damkar Kabupaten Badung awalnya mendapat laporan via telepon oleh warga setempat bernama Made Sukadi (50) pada Minggu dinihari. Berbekal informasi tersebut, Tim Damkar Badung melalui operator pos jaga segera merespon dengan mengerahkan tiga unit 'gajah merah' dari pos terdekat menuju ke lokasi kebakaran. Api dapat ditangani dua jam kemudian.

"Selama kurang lebih 2 jam, tim melakukan upaya pemadaman dan mengisolir rembetan api agar tidak menyebar ke bangunan yang lain. Hingga pukul 07.45 wita kebakaran akhirnya dapat dipadamkan seluruhnya," jelas Wirya.

Berdasarkan data laporan kebakaran yang diterima oleh Wirya, musibah ini menelan kerugian yang ditafsir mencapai ratusan juta. Kerugian itu terdiri dari bangunan beserta isinya.

Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran di Pantai Melasti. Dari penyelidikan awal, polisi menduga kebakaran disebabkan korsleting listrik.




(nke/nke)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads