I Made Ngantra, terlihat sedih sekaligus pasrah saat melihat reruntuhan warungnya yang sudah rata dengan tanah. Warung Joel's yang jadi sumber kehidupannya ludes. Pria yang juga ketua perkumpulan pedagang di Pantai Melasti itu terlihat berusaha tegar.
Sisa sisa puing yang ada ia kumpulkan. Merasa kelelahan dan dahaga, ia lantas mengais kuud atau kelapa muda yang tersisa di antara puing puing itu.
"Lumayan," kata dia, sembari meminumnya.
Made Ngantra mengaku mendengar kabar kebakaran itu sekitar pukul 6.15 WITA pagi.
"Ada teman yang lihat pertama kali dan ngirimkan video kebakaran ke saya. Itu saya dikirimin videonya jam 06.15 WITA jadi kemungkinan kebakarannya jam 6," ucap Ngantra.
Baca juga: Mimih, Pantai Melasti Kebakaran |
Ia kemudian bergegas ke lokasi. Saat tiba pukul 06.40 WITA, ia menemukan warungnya sudah dalam kondisi ludes terbakar.
"Diperkirakan karena arus pendek listrik," kata Ngantra.
Menurutnya, ada total tiga mobil pemadam kebakaran yang datang untuk memadamkan api. Ngantra menyebut rata-rata kerugian yang dialami oleh 8 warung tersebut, yakni Rp 50 juta per warung.
Paska kebakaran , ia masih menunggu informasi dari pihak pengelola sekitar, apakah harus pindah tempat berjualan atau masih tetap di lokasi yang sama.
Menurutnya, ini merupakan kejadian kebakaran kedua yang meludeskan warung di area Pantai Melasti.Kejadian pertama tersebut terjadi pada dua tahun lalu.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran terjadi di kompleks warung Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Polisi menyebut bahwa api menghanguskan sebanyak delapan warung.
"Delapan warung yang terbakar milik warga nelayan Desa Ungasan," kata Kapolsek Kuta Selatan (Kutsel) Kompol I Ketut Sugiarta Yoga dalam keterangan tertulis kepada detikBali, Minggu (17/4/2022).
Sugiarta mengatakan, warung terbakar pertama kali diketahui oleh petugas kebersihan pantai sekitar pukul 05.20 WITA. Mereka awalnya melakukan pembersihan di Pantai Melasti dan melihat ada kobaran api di areal warung sebelah barat.
Setelah dilihat ke lokasi, api sudah membesar. Petugas kebersihan kemudian memberitahukan peristiwa kebakaran itu ke perangkat desa dan pecalang. Perangkat desa kemudian menghubungi petugas pemadam kebakaran. Tiga unit mobil pemadam kebakaran kemudian tiba di lokasi sekitar pukul. 06.00 WITA dan langsung bekerja untuk memadamkan api.
Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 07.00 WITA. Sugiarta mengatakan, hingga saat ini belum diketahui penyebab kebakaran delapan warung di Pantai Melasti. Kerugian akibat peristiwa itu juga belum diketahui secara pasti, tetapi sudah ditaksir mencapai ratusan juta.
"Penyebab kebakaran belum di ketahui. Kerugian ditafsir secara keseluruhan mencapai kurang-lebih ratusan juta. Saat ini sisa puing sudah dibersihkan oleh pemilik warung dengan mempergunakan alat berat," jelas Sugiarta.
(nke/nke)