Mimpi Gaet 1,4 Juta Wisman Australia Terkendala Penerbangan

Mimpi Gaet 1,4 Juta Wisman Australia Terkendala Penerbangan

Sui Suadnyana - detikBali
Senin, 11 Apr 2022 13:34 WIB
Maskapai Jetstar Airways rute Melbourne-Bali mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. (Dok. AP I)
Penerbangan dari Australia masih terbatas. (dok. AP I)
Badung -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan 1,4 juta wisatawan mancanegara (wisman) Australia datang ke Indonesia. Namun, mimpi itu masih terkendala sedikitnya jumlah penerbangan dari Australia ke Bali.

Menurut Sandiaga, jika ingin mencapai target 1,4 juta wisman Australia ke Indonesia, maka paling tidak dibutuhkan empat penerbangan per hari dari empat kota, yakni Perth, Sydney, Melbourne dan Brisbane ke Pulau Dewata.

"Karena kalau mau 1,4 juta, itu paling tidak ada empat penerbangan langsung dari Perth, Sydney, Melbourne, Brisbane dan beberapa kota-kota yang prospek untuk Bali," kata Sandiaga saat konferensi pers di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali, Senin (11/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sandiaga, satu penerbangan Jetstar rute Sidney ke Bali pada Minggu (10/4) yang diikutinya penuh. Situasi ini dipastikan bakal terjadi setidaknya hingga dua minggu ke depan.

Karena itu, Sandiaga optimistis target 1,4 juta wisman Australia ke Indonesia, khususnya Bali bisa dicapai dalam beberapa periode ke depan. Sebab minat wisman Australia ke Indonesia, khususnya Bali sangat tinggi.

ADVERTISEMENT

"Mereka sudah bertanya bagaimana, bagaimana, dan bagaimana untuk sampai ke Bali. Masih ada tantangan dari segi penerbangan ini yang harus kita berikan solusi," ungkap Sandiaga.

Sandiaga juga mengaku beruntung bahwa Bali kini sudah kembali dijadikan sebagai 'rumah kedua' bagi para warga Australia. Mereka sudah tidak sabar lagi ingin segera berkunjung.

"Tinggal kita, bagaimana direkam peluang dari segi tambahan penerbangan dan pelayanan yang lebih baik," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Tak hanya dari segi kuantitas, kualitas kedatangan wisman Australia ke Bali juga bergerak naik. Jika warga Australia sebelumnya datang single atau sendiri, kini yang datang sudah keluarga dan pasangan.

Sandiaga berharap, kedatangan wisman secara berkelompok seperti ini bisa memiliki waktu tinggal yang lebih lama dan belanja yang semakin banyak.

"Jadi mereka pasti akan memiliki kualitas dari segi lama tinggal yang lebih panjang dan juga mudah-mudahan quality spending, mereka akan ke Bali bukan hanya rombongan hanya lihat-lihat, tapi menjadi rombongan jadi beli produk-produk ekonomi kreatif," kata Sandiaga.




(nke/nke)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads