Membangun sistem transportasi ideal di Bali terus diupayakan. Terbaru, telah dirancang rencana mobilitas perkotaan berkelanjutan atau sustainable urban mobility plan (SUMP) untuk wilayah metropolitan Bali. Pembuatan rencana strategis itu bahkan dibantu oleh Pemerintah Australia.
Pada 7 April 2022 lalu, Konsul-Jenderal Australia di Bali, Anthea Griffin, mempresentasikan rencana strategis transportasi metropolitan Bali kepada Gubernur Bali.
Rencana tersebut dikembangkan melalui kemitraan antara Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional, BAPPENAS, dan program infrastruktur bilateral yang didanai Pemerintah Australia, KIAT(Kemitraan Indonesia Australia untuk infrastruktur).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam siaran pers dikutip detikBali Senin (11/4/2022), disebutkan bahwa SUMP tersebut merupakan rencana strategis guna mencari cara memastikan infrastruktur transportasi perkotaan Bali terjangkau, dapat diakses, berkelanjutan dan aman dan meletakkan dasar untuk investasi lebih lanjut bagi pemerintah dan sektor swasta.
SUMP mengembangkan rekomendasi tentang cara terbaik untuk menghubungkan pengguna transportasi dengan tempat kerja dan rekreasi dan memberikan layanan transportasi yang andal dan berkualitas tinggi. Dalam pembuatan rancangan itu, ada keterlibatan masyarakat luas dan konsultasi dengan Provinsi Bali dan pemerintah daerah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.
Bali diprioritaskan untuk studi SUMP pertama yang didukung oleh Australia, karena merupakan salah satu dari sepuluh daerah dengan populasi tertinggi di Indonesia dengan kemacetan lalu lintas dan tekanan lingkungan yang meningkat, dan infrastruktur yang terencana dengan baik dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Bali.
Australia menyediakan keahlian teknis dan dukungan kapasitas untuk mengembangkan SUMP di tiga wilayah metropolitan: Denpasar, Semarang, dan Makassar.
"COVID-19 telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Bali, khususnya di sektor pariwisata dan perhotelan. Pembangunan infrastruktur yang terencana dengan baik dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi Bali," tegas Anthea Griffin.
Anthea juga menjelaskan bahwa Australia menempatkan prioritas tinggi pada kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial dalam kemitraan infrastruktur mereka dengan Indonesia.
"Infrastruktur yang baik harus dapat diakses oleh semua dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Saya yakin rencana ini dapat membantu mengubah mobilitas perkotaan di Bali," pungkasnya,
(nke/nke)