.webp)
Pariwisata Bali perlahan kembali bergeliat, menyusul mulai dibukanya keran wisatawan internasional. Ditambah lagi, syarat pelaku perjalanan luar negeri makin dipermudah dengan kebijakan tanpa karantina, pemberlakuan bebas visa dan visa saat kedatangan atau visa on arrival (VOA).
Menyusul semakin meningkatnya kunjungan wisatawan ke Bali, perusahaan maskapai dari berbagai negara juga mulai berlomba untuk mengaktifkan kembali rute penerbangannya reguler ke Bali.
Hingga Minggu (10/4/2022), tercatat ada sebanyak delapan rute penerbangan internasional regular dari dan ke Bandara Internasional I Gustu Ngurah Rai Bali yang sudah aktif kembali. Delapan rute tersebut yakni Singapura, Melbourne, Sydney, Tokyo, Kuala Lumpur, Doha, Istanbul, dan Perth.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun maskapai penerbangan yang melayani penerbangan internasional reguler adalah sebanyak 10 maskapai, yaitu Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Malaysia Airlines, Jetstar Asia, Scoot, KLM, Jetstar, AirAsia, Qatar Airways, dan Turkish Airlines.
Australia menjadi negara dengan kota terbanyak yang terhubung dengan Bali, yaitu sebanyak tiga kota.
Adapun maskapai penerbangan yang melayani penerbangan internasional reguler adalah sebanyak 10 maskapai, yaitu Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Malaysia Airlines, Jetstar Asia, Scoot, KLM, Jetstar, AirAsia, Qatar Airways, dan Turkish Airlines.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangan resminya menjelaskan, selama Maret tercatat ada hampir 30 ribu penumpang dan 257 penerbangan rute internasional terlayani di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
"Jumlah tersebut memang masih jauh dari angka sebelum pandemi, akan tetapi hal ini merupakan awal yang bagus bagi kita semua yang saat ini tengah berupaya keras untuk mengembalikan kejayaan dunia penerbangan, khususnya penerbangan rute internasional," kata Faik Fahmi.
Faik Fahmi berharap meningkatnya rute penerbangan regular tersebut dapat mempercepat pemulihan pariwisata Bali.
"Dengan semakin bertambahnya rute internasional reguler yang kami layani, kami optimis hal tersebut akan berimplikasi positif dengan semakin meningkatnya jumlah penumpang dan wisatawan mancanegara yang datang, sehingga dapat mendorong pemulihan kembali ekonomi dan pariwisata di Bali khususnya, dan Indonesia secara umum," ia menambahkan.
(nke/nke)
