Monkey Forest Ubud menjadi salah satu penerima penghargaan detikBali Awards 2025. Objek wisata ini diganjar dengan Anugerah Program Bisnis Terpuji pada kategori Penggerak Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Budaya dan Konservasi.
Penyerahan anugerah detikBali Awards 2025 berlangsung di Grand Ballroom, The Trans Resort Bali, Kuta Utara, Badung, Sabtu (22/3/2025). Penghargaan diserahkan langsung oleh Manager Regional detikcom Triono Wahyu Sudibyo kepada General Manager Monkey Forest A Bagus Bhaskara.
Monkey Forest Ubud atau yang dikenal juga dengan nama Mandala Suci Wenara Wana merupakan kawasan hutan lindung yang terletak di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Kawasan hutan ini menjadi rumah bagi ratusan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang hidup bebas di alam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengembangan Monkey Forest juga mengacu pada konservasi alam dan keselarasan dengan budaya. Ada upacara adat dan budaya yang rutin dilakukan semua karyawan Monkey Forest Ubud pada hari tertentu.
Sejauh ini, Monkey Forest berhasil mempertahankan hutan yang memiliki luas sekitar 12,5 hektare. Diperkirakan ada sekitar 749 ekor monyet ekor panjang yang hidup di sana. Hutan ini juga menjadi habitat bagi 186 spesies pohon yang berbeda.
Eksistensi Monkey Forest Ubud juga memiliki peran besar terhadap masyarakat sekitar, khususnya warga Desa Adat Padangtegal. Desa Adat Padangtegal juga membuka kesempatan bagi warga setempat untuk mengelola usaha kecil mikro menengah (UMKM) di luar dan di dalam kawasan Monkey Forest Ubud.
detikBali Awards 2025
detikBali Awards 2025 adalah sebuah ajang apresiasi kepada tokoh, institusi serta komunitas yang inovatif dan berkontribusi positif untuk Bali. Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada individu, badan usaha, dan lembaga di Bali dan Indonesia yang telah memberikan kontribusi luar biasa di berbagai bidang.
Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova Ginting mengungkapkan Bali sebagai daerah pariwisata telah mendunia dan menjadi wajah Indonsia. Menurutnya, perkembangan pariwisata di Pulau Dewata turut disertai berbagai tantangan.
"Diperlukan sosok-sosok pogresif yang berkontribusi positif untuk menjawab tantangan yang dihadapi Bali," ujar Alfito dalam prakatanya saat malam penganugerahan detikBali Awards 2025.
Alfito menuturkan detikBali Awards 2025 diselenggarakan untuk mengapresiasi para tokoh, individu, badan usaha, dan lembaga yang telah berkontribusi membangun Bali di berbagai bidang. Ia berharap capaian para penerima penghargaan dapat menginspirasi setiap individu untuk turut mengambil peran membangun Bali.
"Kami tidak ingin malam ini hanya menjadi serimonial belaka," imbuhnya.
Ada lima penghargaan di detikBali Awards 2025, yakni Anugerah Komunitas Penggerak Terdepan, Anugerah Program Bisnis Terpuji, Anugerah Inovasi Pembangunan Terpuji, Anugerah Figus Akseletor Kemajuan, dan penghargaan pengabdian seumur hidup yakni Anugerah Adiluhung.
Pemberian anugerah ini dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Jaksa Agung ST Burhanuddin, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Gubernur Bali Wayan Koster, Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya, dan Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto.
(iws/iws)