
Komnas HAM Papua Kesulitan Ungkap Kasus Kerusuhan Wamena Tewaskan 12 Orang
Komnas HAM Papua mengaku kesulitan mengungkap kasus kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan yang mengakibatkan 12 warga meninggal.
Komnas HAM Papua mengaku kesulitan mengungkap kasus kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan yang mengakibatkan 12 warga meninggal.
Keluarga korban kerusuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mendesak penyelesaian kasus itu diproses secara adat.
Sebanyak 16 anggota polisi diperiksa Propam buntut kerusuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan yang menewaskan 12 orang.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memerintahkan Propam turun mengusut SOP anggotanya saat penanganan kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri turut berbelasungkawa sekali memohon maaf atas kerusuhan di Wamena yang mengakibatkan 10 warga meninggal dunia.
Aktivis HAM Papua Theo Hesegem menduga ada pelanggaran HAM saat kerusuhan di Wamena. Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menilai dugaan itu tendensius.
Polisi memastikan isu penculikan anak yang menjadi penyebab kerusuhan maut di Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan cuma hoax.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan total 18 aparat TNI-Polri terluka dalam kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
10 orang sudah korban tewas imbas Kerusuhan Wamena. Sementara aktivis Pembela HAM Papua Theo Hesegem menyebut sedikitnya ada 17 orang mengalami luka tembak.
Kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mengakibatkan 17 orang mengalami luka tembak. Sebanyak 10 warga juga dilaporkan meninggal dunia.