Polisi Pastikan Isu Penculikan Anak Penyebab Kerusuhan Wamena Cuma Hoax

Papua Pegunungan

Polisi Pastikan Isu Penculikan Anak Penyebab Kerusuhan Wamena Cuma Hoax

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Jumat, 24 Feb 2023 14:15 WIB
Kerusuhan di Wamena Buntut Isu Penculikan Anak
Foto: Kerusuhan di Wamena (Dokumen Istimewa)
Jayawijaya -

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri memastikan isu penculikan anak yang menjadi penyebab kerusuhan maut di Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan cuma hoax. Dia pun menyayangkan masyarakat begitu rentan terprovokasi hoax.

"Kita ketahui kejadian kemarin di Wamena bermula dari pada informasi hoax yang menyampaikan ada penculikan terhadap anak di bawah umur, anak SD yang memang direspons anggota Polres Jayawijaya untuk segera menanganinya," ujar Irjen Mathius Fakhiri kepada wartawan di Timika, Jumat (24/2/2023).

Fakhiri menegaskan selama ini telah memerintahkan seluruh jajaran Polres untuk merespons cepat apabila menemukan isu-isu seperti ini. Dia juga meminta seluruh jajarannya mampu memberikan pencerahan dan penjelasan kepada masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun yang kemarin langkah kepolisian di lapangan akan kita evaluasi situasi yang berkembang malah berbalik sehingga bisa terjadi hal yang tak kita inginkan," tuturnya.

Fakhiri menyayangkan sikap massa yang tak mengindahkan permintaan Kapolres Jayawijaya pada saat dilakukan dialog. Dialog justru diwarnai provokasi.

ADVERTISEMENT

"Harusnya upaya yang dilakukan oleh Kapolres mau diikuti oleh masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan isu yang berkembang di kantor Polres tetapi masyarakat tetap bersikeras untuk tetap melakukan mediasi di lokasi kejadian. Sehingga saat ada yang memprovokasi yang mengakibatkan terjadilah kejadian yang seperti ini," katanya.

10 Korban Tewas, 15 Ruko-Rumah Dibakar

Mathius sebelumnya mengatakan korban tewas akibat kerusuhan Wamena kini berjumlah 10 orang. Massa juga dilaporkan telah membakar hangus 13 rumah dan 2 unit ruko.

"Kita ketahui korban meninggal ada 10 orang dan ada juga korban luka-luka. Sedangkan kerugian material lainnya yakni ada ruko 2 dan rumah 13 dibakar ditambah kendaraan TNI-Polri yang rusak akibat dilempari," ujar Mathius.

Sebelum itu, aktivis Pembela HAM Papua, Theo Hesegem mengungkapkan kerusuhan di Wamena mengakibatkan 17 orang mengalami luka tembak. Dia mengaku sudah melihat para korban.

"Saya juga sudah melihat korban luka-luka sebanyak 17 orang yang rata-rata mengalami dugaan luka tembak di bagian dada, punggung, kaki dan di bawah lengan dan bagian lainnya," ungkap Theo kepada detikcom, Jumat (24/2).

Theo mengatakan, korban tewas akibat kerusuhan yang terjadi sejak kemarin terus bertambah. Dari data yang diterima hingga siang ini, sudah dilaporkan ada 10 warga yang meninggal dunia.

"Pantauan saya pagi tadi, bertambah satu korban jiwa. Korban ini berada di rumah keluarga. Jadi seluruhnya korban meninggal dunia tercatat 10 orang," sebutnya.




(hmw/sar)

Hide Ads