
Sudahi Joged Bumbung yang Erotis, Kembalikan ke Makna Aslinya
Guru Besar Universitas Udayana I Gde Pitana ingin Joged Bumbung yang menyimpang dengan bumbu erotisme dihentikan. Tari itu harus dikembalikan ke makna aslinya.
Guru Besar Universitas Udayana I Gde Pitana ingin Joged Bumbung yang menyimpang dengan bumbu erotisme dihentikan. Tari itu harus dikembalikan ke makna aslinya.
Joged Bumbung yang menyimpang menjadi tarian erotis rupanya didorong kepentingan ekonomi. Penari bakal meraup lebih banyak uang bila melakukan gerakan vulgar.
Joged Bumbung merupakan tarian pergaulan yang belakangan ini dibumbui erotisme. Penyimpangan gerakan tarian itu bahkan dikonsumsi anak-anak.
Joged Bumbung, salah satu tarian populer di Bali, tercoreng citranya karena identik dengan erotisme. Kini pemerintah berupaya untuk bersihkan citra tarian itu.
Joged Bumbung merupakan salah satu kesenian tradisional Bali. Dalam perkembangannya, tarian ini ternodai oleh gerakan dan perlakuan-perlakuan tak senonoh.
Bali memiliki segudang kesenian, termasuk salah satunya tari Bumbung atau Joged Bumbung. Sayangnya, kesenian yang satu ini kerap ternodai oleh sentuhan erotis.
Tari Wayang Wong di Desa Tejakula, Buleleng, Bali, tergolong tari wali yang disakralkan. Para penarinya harus dari keturunan pragina atau penari Wayang Wong.
Tari Puspanjali merupakan jenis tari penyambutan sebagai ungkapan selamat datang yang ditarikan oleh kelompok penari putri.
Sudah nonton film KKN di Desa Penari? Jika kamu merasa tari di film ini mirip dengan tari khas Indonesia, simak lebih jauh fakta tari gandrung berikut.
Dalam rangkaian pesta kesenian Bali ke 43 seniman mementaskan sendratari Brahmana Keling. Begini momen pementasannya.