
6 Fakta Kasus Salah Tangkap di Cianjur Berakhir Damai
Kasus salah tangkap Nyangnyang Suherli di Cianjur berakhir damai setelah musyawarah. Berikut fakta baru yang terungkap.
Kasus salah tangkap Nyangnyang Suherli di Cianjur berakhir damai setelah musyawarah. Berikut fakta baru yang terungkap.
asus salah tangkap terhadap Nyanyang Suherli (45) berakhir damai. Nyanyang dan pihak Polres Cianjur sepakat mengakhiri kasus ini dengan kekeluargaan.
Kasus salah tangkap dan penganiayaan yang dilakukan polisi terhadap penjual kopi di Cianjur berakhir damai. Polisi sudah datang meminta maaf.
Polda Jawa Barat memberi penjelasan terkait insiden salah tangkap dan penganiayaan terhadap Nyangyang Suherli (45) di Cianjur. Ada kesalahpahaman.
Kasus dugaan salah tangkap dan penganiayaan Nyanyang Suherli berakhir damai, namun tujuh petugas Polres Cianjur tetap diproses. Pengobatan dijamin polisi.
Pria Cianjur jadi korban salah tangkap dan penganiayaan oleh polisi. Sederet fakta terungkap dalam kasus ini. Berikut fakta-faktanya.
Nyanyang Suherli, penjual kopi, jadi korban salah tangkap dan kekerasan polisi. Ia minta bantuan Gubernur Jabar setelah dianiaya. Kasus ini jadi sorotan.
Nyanyang Suherli, korban salah tangkap dan penganiayaan polisi di Cianjur, alami lebam. Tujuh petugas diperiksa, beberapa ditahan.
Tujuh anggota Polres Cianjur diperiksa terkait dugaan salah tangkap dan penganiayaan terhadap Nyanyang Suherli, penjual biji kopi. Proses tegas akan dilakukan.
Polda Jabar mengonfirmasi insiden salah tangkap dan penganiayaan pria Cianjur. Pihaknya menyebut ada kesalahpahaman dalam kejadian tersebut.