
Daftar Gejala Long COVID yang Paling Banyak Dialami Orang Indonesia
Seseorang yang sudah dinyatakan negatif dari infeksi COVID-19 bisa mengalami gejala menetap atau gejala sisa selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Seseorang yang sudah dinyatakan negatif dari infeksi COVID-19 bisa mengalami gejala menetap atau gejala sisa selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Penyintas COVID-19 ternyata masih dihantui risiko penyakit lain yang bisa muncul. Ini berfokus pada kondisi organ-organ tubuh yang rusak gegara COVID-19.
Sebuah studi di Inggris membawa kabar tidak enak untuk orang yang pernah terkena COVID-19. Setelah diselidiki, efek tersebut sangat berpengaruh pada otak.
Long COVID atau gejala berkepanjangan dirasakan banyak penyintas COVID-19. Berikut ini sejumlah gejala umumnya.
"Kondisi saya saat itu terus menurun. Anak saya disodori surat dari RS soal kondisi saya, hampir meninggal itu," kata Hendrata Gogus Putra (56).
Penyintas Covid-19 tetap bisa mengikuti vaksinasi booster. Namun, ada perbedaan jarak waktu penyuntikannya. Berikut penjelasan dari Kemenkes.
Varian Omicron telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Long Covid pun diperkirakan memengaruhi 1/3 penyintas. Di antaranya orang dewasa serta anak-anak.
Studi terbaru menunjukkan mereka yang terinfeksi virus Corona usai menerima vaksinasi Covid-19 dua dosis bisa mendapatkan 'super immunity' atau kekebalan super.
Jubir Satgas COVID-19 menyebut bahwa kemungkinan varian Omicron dapat membuat penyintas COVID-19 kembali mengalami infeksi atau reinfeksi.
Suntik immune booster aman dilakukan penyintas Covid-19. Lalu bagaimana jika terapi tersebut dilakukan pasca-vaksinasi Covid-19?