
Pengakuan Keluarga Susah Hubungi Mahasiswa UI hingga Ditemukan Tewas
Keluarga mahasiswa UI asal Lumajang yang dibunuh seniornya mengungkap kecurigaan setelah 2 hari tidak bisa menghubungi korban.
Keluarga mahasiswa UI asal Lumajang yang dibunuh seniornya mengungkap kecurigaan setelah 2 hari tidak bisa menghubungi korban.
Momen pamit pulang ini dinilai AAB sebagai waktu yang tepat untuk menyerang korban, MNZ (19), dengan pisau lipat yang telah dia siapkan.
Jenazah mahasiswa UI yang dibunuh seniornya tiba di rumah duka di Lumajang. Suasana duka meliputi rumah keluarga korban.
Polisi telah menetapkan mahasiswa UI, AAB (23), sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap juniornya, MNZ (19).
Cincin milik AAB tersebut berwarna silver. Polisi membungkus barang bukti cincin ini dengan plastik klip kecil transparan.
Polisi telah menetapkan mahasiswa UI, AAB (23), sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap juniornya, MNZ (19).
Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berinisial AAB (23) ditangkap polisi karena diduga membunuh adik tingkatnya, MNZ (19).
AAB (23) sejak awal berniat mencuri hingga membunuh MNZ (19) demi melunasi utangnya. Bahkan AAB sempat mencoba menguras isi ATM juniornya itu.
Polisi membeberkan motif awal AAB (23) membunuh adik tingkatnya, MNZ (19), di UI. AAB hendak mencuri barang milik korban karena terlilit utang pinjol.
Ada sejumlah barang milik korban yang diambil pelaku dan hendak dijual. Namun niat itu kandas setelah pelaku mengaku selalu didatangi korban lewat mimpi.