
Terungkap Motif Wawan Rampok-Bunuh Pensiunan Guru di Karanganyar
Polisi mengungkap motif dibalik kasus perampokan dan pembunuhan yang menewaskan pensiunan guru bernama Sri Hartini (60) di Karanganyar.
Polisi mengungkap motif dibalik kasus perampokan dan pembunuhan yang menewaskan pensiunan guru bernama Sri Hartini (60) di Karanganyar.
Seorang pemuda ditangkap polisi karena diduga membunuh pensiunan guru bernama Sri Hartini (60), warga Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar.
Nama putri Ketua DPP PDIP, Puan Maharani itu muncul dari usulan PDIP Sragen dan Karanganyar.
Polisi masih mengembangkan kasus bayi yang dibunuh ibunya STL (17) di Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar. Polisi memeriksa ayah korban.
Seorang remaja perempuan berinisial STL (17) warga Kecamatan Jumapolo, Karanganyar menjadi tersangka usai tega membunuh anak yang baru ia lahirkan.
"Kita temukan tanda-tanda kekerasan, dan itu bukan kematian yang wajar dari korban," kata Kapolsek Ngargoyoso, AKP Suparjo.
Seorang pensiunan guru, Hartini (60) warga Dusun Pabongan, RT: 03/V, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar ditemukan tewas di dalam rumahnya.
Seorang warga bernama Ari di Karanganyar meninggal dalam kondisi berbobot 240 kg. Pemakamannya harus dibantu tim SAR gabungan.
Seekor ular viper hijau ditemukan bersembunyi di tumpukan kayu di salah satu gudang rumah warga Suruhkalang, Karanganyar. Begini proses evakuasinya.
Dua pria asal Solo ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan dan pembunuhan. Korban tewas akibat luka tusukan setelah cekcok di kafe.