
Tim Mabes TNI dan Polri Investigasi Kasus OTK Serang Polres Jeneponto
Tim dari Mabes TNI dan Polri turun tangan mengusut peristiwa penyerangan di Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dilakukan sejumlah OTK.
Tim dari Mabes TNI dan Polri turun tangan mengusut peristiwa penyerangan di Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dilakukan sejumlah OTK.
Beredar kabar anggota Polres Jeneponto mogok kerja usai markasnya diserang OTK. Polda Sulawesi Selatan menegaskan kabar tersebut tidak benar.
Polisi melakukan olah TKP usai penyerangan Polres Jeneponto. Polisi mengamankan beberapa bom molotov hingga batu yang digunakan untuk memecahkan kaca.
Polisi yang tertembak saat penyerangan Polres Jeneponto, Bripka MM telah selesai menjalani operasi. Proyektil peluru tidak ditemukan di tubuh Bripka MM.
Polres Jeneponto diserang OTK menggunakan bom molotov dan batu. Terungkap, ada insiden kesalahpahaman 2 oknum TNI dan 1 polisi sebelum penyerangan tersebut.
Penyerangan Polres Jeneponto didahului adanya kesalahpahaman antara 2 oknum TNI dan 1 polisi.
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengajak TNI-Polri membuang ego terkait kasus penyerangan Polres Jeneponto.
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso menegaskan 2 oknum TNI dan 1 polisi yang terlibat cekcok akan ditindak tegas.
Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso meminta anggotanya tetap mengutamakan kesejukan terkait kasus penyerangan Polres Jeneponto dini hari tadi.
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Totok menegaskan insiden penyerangan Polres Jeneponto tidak ada kaitannya dengan TNI. Dia menyebut pelaku masih OTK.