Polisi yang tertembak saat penyerangan Polres Jeneponto, Bripka MM telah selesai menjalani operasi. Proyektil peluru tidak ditemukan di tubuh Bripka MM.
"Sudah dioperasi. Sementara masih perawatan di ICU," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana kepada detikSulsel, Sabtu (29/4/2023).
Suartana mengatakan operasi berlangsung pada Kamis (27/4). Menurutnya, proyektil peluru yang mengenai perut korban tidak ditemukan karena tembus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enggak ada proyektil di perutnya. Dioperasi, dicek proyektilnya tidak ada karena tembus kan," kata Suartana.
Dia mengatakan penyidik saat ini masih mencari proyektil peluru di sekitar lokasi korban tertembak pada saat penyerangan Polres Jeneponto.
"Proyektil masih dilakukan pencarian oleh rekan-rekan kita Reskrim, Polres, Polda dan Labfor," kata Suartana.
Insiden Penyerangan Polres Jeneponto
Polres Jeneponto diserang oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (27/4) dini hari. Polisi menyebut para pelaku melakukan pelemparan molotov dan batu ke arah gedung Polres.
Para pelaku juga disebut menjadikan gedung Polres, musala Polres dan sejumlah fasilitas Polres lainnya sebagai sasaran penyerangan.
Penyerangan ini juga terekam kamera dan beredar di media sosial. Tampak massa beraksi di tengah lokasi yang gelap.
Terdengar pelaku mengeluarkan kata-kata kasar. Para pelaku juga berteriak bakar dan bakar.
"Maju-maju, maju, we maju we, bakar-bakar," terdengar suara pria dalam video beredar.
1 Polisi Luka Tembak
Penyerangan itu turut membuat anggota polisi, Bripka MM mengalami luka tembak pada bagian perutnya. Korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara.
"Sekarang dirawat di rumah sakit," ujar Kombes Komang Suartana kepada detikSulsel, Kamis (27/4/2023).
Suartana mengatakan korban MM menderita luka tembak di perut. Oleh sebab itu, korban MM akan lebih dulu dirawat sebelum dioperasi untuk mengeluarkan proyektil di tubuhnya.
"Sementara dirawat ya, karena akan dilakukan pengeluaran proyektil itu," ungkap Suartana.
(hmw/hsr)